REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati saat bersepeda. Selain itu, Riza pun menyarankan pelaksanaan sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai langkah antisipasi agar aksi begal terhadap para pesepeda beberapa pekan terakhir di wilayah Ibu Kota tidak kembali terulang.
"Ya, memang kami sudah mendengar beberapa kejadian (begal pesepeda) di beberapa wilayah DKI Jakarta. Mungkin kita akan galakkan kembali kegiatan siskamling, atau apapun bentuknya," kata Riza di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (27/10) malam.
Riza pun mengharapkan partisipasi serta kerja sama antara pemerintah dan seluruh masyarakat untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap keamanan di DKI Jakarta.
"Perlu ada partisipasi dari masyarakat bersama dengan pemerintah untuk bersama-sama bisa memastikan bahwa jakarta ini aman. Tentu butuh dukungan semua masyarakat," ujarnya.
Selain itu, sambung dia, Pemprov DKI Jakarta juga terus berkoordinasi dengan aparat keamanan, dalam hal ini Polda Metro Jaya. Tujuannya, untuk mengatasi terjadinya begal terhadap para pesepeda.
"Dan tentu yang tidak kalah penting, kehadiran aparat untuk dapat memastikan Jakarta ini aman, aparat memastikan ditegakkannya aturan, disiplin, penertiban dan diberi sanksi siapapun yang bersalah," papar dia.
"Kami terus koordinasi dengan aparat keamanan, aparat hukum, dengan Pak Kapolda dan lain sebagainya, untuk sama-sama kita akan segera atasi," sambungnya.
Dalam beberapa pekan terakhir kasus penjambretan yang menyasar pesepeda, khususnya di jalan-jalan protokol Ibu Kota marak terjadi. Berdasarkan catatan Republika, beberapa kasus begal sepeda terjadi di wilayah Jakarta Selatan.
Pertama pada Juni 2020. Waktu itu, seorang pesepeda yang pulang ke rumahnya pada pukul 02.00 WIB dibegal oleh pengendara sepeda motor di Jalan Panglima Polim.
Kejadian percobaan begal sepeda juga dialami salah seorang artis di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan beberapa hari yang lalu. Kedua kasus itu juga tengah ditangani Polres Metro Jakarta Selatan untuk pengungkapan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika