Selasa 27 Oct 2020 21:21 WIB

Liburan Saat Cuti Bersama, Satgas Minta Lakukan Ini

Bagi yang ingin pergi berlibur pastikan dalam kondisi sehat

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2020). Menjelang cuti bersama serta libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, ruas jalan Tol Jagorawi terpantau padat karena banyaknya warga yang berlibur dan berpergian ke luar kota.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2020). Menjelang cuti bersama serta libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, ruas jalan Tol Jagorawi terpantau padat karena banyaknya warga yang berlibur dan berpergian ke luar kota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menjelang libur panjang 28 Oktober-1 November 2020 besok, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat menjalaninya dengan tetap berada di rumah. Jika masyarakat masih ingin pergi liburan, kondisi tubuh harus dipastikan sehat supaya tidak mudah tertular virus corona SARS-CoV2 (Covid-19).

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, libur panjang bisa dijalani di rumah. "Karena banyak aktivitas yang bisa dilakukan di rumah. Selain itu, aktivitas di rumah adalah yang paling aman dalam masa pandemi Covid-19 karena lingkungannya juga biasa kita jalani," ujarnya saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema Liburan Aman Nyaman Tanpa Kerumunan, Selasa (27/10).

Namun, bagi masyararakat yang  ingin liburan atau bepergian harus memastikan dalam kondisi sehat. Kemudian ia meminta masyarakat yang akan bepergian melakukan pemeriksaan kesehatan tubuh. Sebab, dia melanjutkan, tidak menutup kemungkinan masyarakat saat pergi ke tempat yang jauh mengunjungi satu tempat dan bertemu masyarakat di tempat tujuan, kemudian kalau dirinya tidak sehat maka berpotensi tertular dan bisa menularkan pada orang lain. 

"Sehingga saat kembali lakukan pemeriksaan, jangan sampai membawa penyakit dari tempat lain ke rumah atau kediaman kita. Dengan melakukan itu kita betul-betul waspada dan memproteksi diri supaya tidak tertular karena sekarang kondisi pandemi," katanya.

Sebab, dia melanjutkan, berkaca pengalaman beberapa liburan panjang beberapa waktu lalu, kasus-kasus Covid-19 naik dalam kurun waktu 10 hingga 14 hari. Ia menyontohkan, liburan lumayan panjang terjadi pada lebaran Mei 2020, Idul Adha Juli 2020, kemudian liburan kemerdekaan RI 2020, dan liburan Agustus memiliki dampak yang cukup besar. Dampaknya, dia melanjutkan, kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada September. 

"Kami berharap jangan sampai terjadi lagi keadaan seperti itu.  Kami yakin masyarakat belajar dari apa yang sudah terjadi dan harapannya dengan pelajaran seperti itu bisa menjaga diri dengan mempraktikkan protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun (3M)," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement