REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki dan mengungkap pelaku begal sepeda. Menurut Yusri, akhir-akhir ini kasus begal sepeda semakin marak.
Polda Metro mencatat, setidaknya sudah ada tujuh tempat kejadian perkara (TKP) begal sepeda. "Polda Metro Jaya telah membentuk tim, ini dijadikan skala prioritas oleh pak Kapolda Metro Jaya, langsung membentuk tim di bawah pimpinan Dir Krimum Polda Metro Jaya. Untuk melakukan penyelidikan pengungkapan begal-begal yang sudah ada," tegas Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/10).
Selain itu, pihaknya juga melakukan tindakan preventif dengan patroli-patroli. Kepolisian juga telah memetakan lokasi-lokasi yang dianggap rawan terjadi begal, seperti di Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Polda Metro Jaya akan memperketat penjagaan di wilayah-wilayah yang masuk peta rawan dari timsus ini.
Selain itu, kata Yusri, pihak kepolisian juga telah memberikan imbauan kepada pengguna sepeda atau pegowes. Pertama, pegowes diharapkan keamanan diri sendiri, seperti tidak bersepeda di tempat-tempat sepi. Kedua, jangan bersepeda sendiri, kalau bisa berkelompok, ini salah satu upaya untuk menghilangkan niat plus kesempatan.
"Bagi para pelaku niatnya ada tapi kesempatan tidak ada karena banyak orang disitu, bersepedanya rame-rame, nggak mungkin (terjadi begal)," Yusri.
Imbauan selanjutnya, Yusri berharap para pegowes tidak memancing para pelaku-pelaku begal, seperti bersepeda sembari berselfi ria, membawa barang-barang berharga. Polisi menyarankan, jika memang membawa handphone, sebaiknya ditaruh ditempat yang aman.
"Cari yang lebih aman, bagaimana bisa memproteksi diri masing-masing. Upayakan jangan sepeda di malam hari apalagi subuh-subuh," tegas Yusri.