REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Internasional Stadium (JIS) disebut dapat menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat sekitar stadion.
Corporate Communication dan Commercial PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arnold Kindangen menyebut, JIS dapat membangkitkan roda perekonomian bukan hanya bagi lokasi olah raga melainkan bagi masyarakat, khususnya warga sekitar yang tergusur. Meskipun JIS merupakan lahan milik Pemprov DKI, tetapi pada proses pembuatannya banyak masyarakat yang harus digusur.
Disinggung mengenai dampak dari pembangunan JIS di tengah pandemi, Arnold mengkalim proyek pembangunan JIS telah menyerap 1.600 pekerja. Bahkan, JIS mampu menyerap 5.000 pekerja di luar vendor.
"Belum juga kita kejar untuk penyelesaiannya. Karena dari feasibility study (FS) kita kita bisa serap 5.000 pekerja. Bisa lebih besar lagi," kata Arnold, Senin (26/10).
Proyek pembangunan JIS telah mencapai mencapai 31,89 persen. Pembangunan stadion sepak bola bertaraf internasional itu masih sesuai jadwal perencanaan meski di tengah pandemi Covid-19.
Ke depan, JIS akan mengusung konsep transportasi terpadu. Apalagi konsep ini masih sangat dibutuhkan di tengah kepadatan penduduk.
"Kita selalu mendahulukan dengan FS . Jadi atas dasar itu, ini bisa menentukan, oh ini stadium, oh ini TOD," kata dia.