REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) bersama Jababeka Group dan para tenant Kawasan Industri Jababeka, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi menyalurkan paket bantuan kepada 10 Sekolah Dasar di Kabupaten Bekasi.
Bantuan diberikan secara simbolis oleh Aris Dwi Cahyanto selaku General Manager Operational PT. Jababeka Infrastruktur kepada H. Carwinda, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, di depan beberapa kepala sekolah dan anak muridnya, serta beberapa orang dari perwakilan tenant, di Jababeka Golf & Country Club, Kota Jababeka- Cikarang, Rabu pekan silam.
Tercatat, 10 SD yang mendapat bantuan ialah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasir Gombong 01 dan 06, SDN Harja Mekar 02 dan 04, SDN Mekar Mukti 02 dan 03, SDN Tanjung Sari 01 & 03, SD Islam Daarul Qiroah, dan SDN Simpangan 06. Adapun jumlah bantuan yang diberikan sebanyak 810 paket sembako, 330 paket kebersihan, 62 karton susu Frisian Flag, 100 liter disinfektan, dan 100 liter handsanitizer.
"Kami ingin mengucapkan apresiasi kepada para tenant yang mau terus memberikan bantuan untuk para murid dan guru sekolah dasar di sekitar kawasan. Semoga donasi dari para tenant memberi nilai manfaat bagi para guru dan murid," kata Aris saat pembukaan di acara Penyerahan Bantuan Covid-19 Kepada Siswa Kurang Mampu Bekerja Sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.
Hal senada juga disampaikan H. Carwinda. Ia menyampaikan rasa apresiasi yang telah dilakukan oleh Jababeka Group yang menginisiasi dan mengkoordinasi kepada tenant dan para dinas yang ada, hingga kali ini dinas pendidikan mendapatkan kesempatan mendapat paket bantuan tersebut.
Carwinda yakin bantuan berupa sembako, nutrisi dan personal care, sangat membantu para guru dan murid dalam menjaga kesehatan mereka selama menjalani pembelajaran jarak jauh dan untuk persiapan re-opening sekolah nanti jika kondisi sudah memungkinkan. "Karena datangnya Covid-19 memang tidak pernah kita duga. Di mana sekarang anak anak kita sendiri sudah jenuh dengan pembelajaran jarak jauh. Guru-guru pun terus semaksimal mungkin mengajar anaknya dengan segala keterbatasan yang ada," kata Carwinda.