Kamis 22 Oct 2020 16:21 WIB

Jokowi Resmikan Pabrik Gula di Bombana

Jokowi mengapresiasi pabrik gula itu karena menciptakan lapangan kerja.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo menuruni tangga pesawat kepresidenan saat tiba di Bandara Udara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2020). Dalam kunjungan kerja tersebut Presiden Joko Widodo akan meresmikan pengoperasian Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 Kilometer dan meresmikan pengoperasian pabrik gula berkapasitas giling hingga 12.000 ton cane per day (TCD) di Kabupaten Bombana.
Foto: ANTARA/Biro pers kepresiden
Presiden Joko Widodo menuruni tangga pesawat kepresidenan saat tiba di Bandara Udara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2020). Dalam kunjungan kerja tersebut Presiden Joko Widodo akan meresmikan pengoperasian Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 Kilometer dan meresmikan pengoperasian pabrik gula berkapasitas giling hingga 12.000 ton cane per day (TCD) di Kabupaten Bombana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10). Jokowi mengatakan, investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi di tengah pandemi saat ini merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi.

Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang dengan teknologi modern yang didukung otomatisasi.

Baca Juga

"Ini adalah sebuah keberanian. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Selain itu, investasi pembangunan pabrik gula ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Dalam operasinya, kebun dan pabrik itu dapat menyerap maksimal 15 ribu tenaga kerja.

"Membuka industri, membuka pabrik gula, dan yang paling penting membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Ini poin yang paling penting yang ingin saya garis bawahi," kata dia.

Jokowi mengatakan, saat ini kebutuhan komoditas gula di Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, produksi dalam negeri baru mampu mencukupi sebanyak 2,1 juta ton. Sedangkan sisanya, masih harus mengandalkan impor.

Pabrik gula di Bombana inipun diharapkan dapat menambah produksi gula dalam negeri. Sehingga impor gula dapat semakin terus berkurang.

"Sehingga pendirian pabrik gula di Bombana ini sekali lagi patut kita hargai karena nanti mengurangi impor. Artinya bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita," kata Jokowi.

Pengerjaan konstruksi pabrik gula ini dimulai pada awal 2017 dan mulai berproduksi pada Agustus 2020 ini. Kapasitas pengolahan tebu yang mampu dilakukan pabrik tersebut sebanyak 8.000 TCD (ton cane per day) yang mampu ditingkatkan hingga 12.000 TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari.

Dalam peresmian ini, Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement