REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan peresmian Pelabuhan Patimban Tahap I di Subang oleh Presiden Joko Widodo tetap sesuai jadwal. Yakni, awal November 2020.
"Saya optimistis, peresmian ini bisa semakin menggeliatkan sektor ekspor yang tercatat baik di masa pandemi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin petang (19/10).
Emil mengatakan, Tim Pemulihan Ekonomi masih terus mengkondisikan agar setiap daerah bisa bangkit. Perlakuannya disesuaikan dengan karakteristik setiap kabupaten kota. Yakni, ada yang mengandalkan pariwisata dan industri.
Di sektor pariwisata, kata dia, okupansi hotel yang menjadi salah satu acuan peningkatan perekonomian belum berkinerja baik, bahkan masih terpuruk. Hanya saja, ia berharap seiring zona merah di Jawa Barat terus menurun bisa berefek pada sektor pariwisata kembali bergeliat.
"Kita mengalami kontraksi, terakhir data di angka 5,98 dan mudah-mudahan membaik di bulan Desember. Dari sisi epidemiologi sekarang zona merah hanya dua, yakni Kabupaten Bekasi dan Cirebon. Mudah-mudahan dengan penurunan itu, pariwisata kembali bangkit," kata Emil.
Emil mengatakan, di tengah kelesuan perekonomian, ekspor di Jawa Barat masih memiliki kinerja baik. Bahkan, capaiannya tertinggi di antara provinsi lain di Indonesia.
Peresmian Pelabuhan Patimban Tahap I diharapkan bisa lebih meningkatkan aktivitas ekspor secara signifikan. Melihat hal tersebut, ia mengimbau anak muda agar tak lagi berebut pekerjaan di daerah perkotaan. Fokus tinggal di desa dengan bisnis berorientasi ekspor.
"Ekspor Jabar itu di angka 16,5 persen, tertinggi se-Indonesia. Hubungan dagang ke luar masih baik, apalagi Patimban bulan depan dibuka,” paparnya.
Saat ini, kata dia, ekspor mayoritas ada di elektronik hasil manufaktur. Selain itu, ada sejumlah sektor ekonomi yang pertumbuhannya baik, yakni telekomunikasi, peternakan, perikanan dan lain-lain yang produk-produknya layak ekspor.