REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat akan menyediakan hotel-hotel bagi tenaga medis yang positif Covid-19 dan tempat isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif ringan. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyebut hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 di Sumbar yang masih tinggi, masih ada ratusan warga setiap hari terkonfirmasi positif Covid-19.
"Hadirnya tempat karantina di hotel ini, maka bagi pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dirumah akan dialihkan ke hotel. Agar pasien positif tersebut tidak menyebar virus di rumah, karena di rumah dalam pengawasan sangat lemah, apalagi tidak dilengkapi dengan sarana pra sarananya," kata Irwan Prayitno, Kamis (22/10).
Irwan merasa perlu memberi fasilitas yang layak bagi tenaga medis yang ikut terpapar. Merek kini menyiapkan hotel berbintang II dan III. Hotel bintang II akan digunakan untuk karantina untuk pasien positif Covid-19 tingan dan hotel bintang III untuk nakes positif Covid-19.
Irwan melihat selama ini gugus tugas kesulitan mengontrol pasien positif yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Karena tidak semua warga memiliki rumah atau tempat tinggal yang memadai untuk isolasi dan tidak kontak dengan orang lain.
Dari 10 ribu kasus positif covid yang telah tercatat di Sumbar lebih dari 50 persen memilih penanganan isolasi mandiri di rumah. Nanti yang sekarang isolasi mandiri di rumah akan dipindahkan ke hotel.
"Kebanyakan isolasi mandiri yang membuat semakin banyaknya kasus positif, dikarenakan tempatnya tidak layak untuk isolasi mandiri," ungkap Irwan.
Gubernur Sumbar memerintahkan Dinas Pariwisata Sumbar segera melakukan pendataan, baik yang ada di Padang, Bukittinggi, Solok, Agam dan daerah lain yang dianggap potensial penyebaran virus corona.
Hingga kemarin, Rabu (21/10) jumlah kasus positif Covid-19 di Sumbar sudah 11.652 orang.
Pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit 506 orang, isolasi mandiri 4.185 orang, isolasi daerah 209 orang, isolasi BPSDM 77 orang, isolasi PPSDM 46 orang, meninggal dunia 219 orang, dan sudah sembuh 6.411 orang.