REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memiliki televisi satelit 132 yang digunakan untuk pembelajaran daring bagi siswa di masa pandemi covid-19. Televisi yang baru mulai berjalan satu pekan lalu ini bekerjasama dengan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) yang dipimpin oleh Ujang Koswara.
Ketua BEEC, Ujang Koswara yang akrab disapa Uko mengatakan fasilitas televisi satelit baru terdapat di RT-RT yang berada di 2 kecamatan di Kota Bandung. Menurutnya, fasilitas parabola dan recorder yang disiapkan sudah mencapai 1.000 unit di dua wilayah tersebut.
Menurutnya, keberadaan televisi satelit pun dipastikan sudah mengantongi izin dari instansi yang berwenang. "Sudah komplit perizinan, izin siar. Bisa ditanyakan ke Kadiskominfo," ujarnya di Balai Kota Bandung, Kamis (22/10).
Ia menargetkan, fasilitas parabola dan recorder untuk bisa mengakses televisi satelit 132 ditargetkan bisa mencapai 10 ribu unit di seluruh wilayah Kota Bandung. Menurutnya, para siswa dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk belajar daring.
"Masyarakat yang mau belajar bisa datant ke RT, tempatnya dikondisikan sama RT," ungkapnya.
Uko mengatakan, anggaran televisi satelit untuk 5.000 unit berasal dari BEEC dan sisanya akan menggandeng pihak swasta. Menurutnya, pembangunan televisi satelit 132 masih membutuhkan waktu sehingga masih terdapat infrastruktur yang belum lengkap.
Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang mengatakan televisi satelit memudahkan dinas untuk memantau pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Menurutnya, konten materi pembelajaran terlebih dahulu disiapkan oleh dinas.
Ia menjelaskan, proses pembuatan konten terlebih dahulu dimulai dengan menyeleksi guru terpilih, memvalidasi materi. Menurutnya, dengan televisi satelit maka targer kurikulum dan kontrol dapat dilakukan dengan maksimal.
"Partisipasi siswa yang menggunakan televisi satelit mencapai ribuan," katanya.