REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Mencapai kedaulatan pangan menjadi salah satu target yang ingin diwujudkan pemerintah. Berbagai program pun digelar untuk mendukung hal tersebut, termasuk Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).
Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menegaskan jika IPDMIP diarahkan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah.
Ia memaparkan, IPDMIP merupakan program atau kegiatan Kementerian Pertanian di bawah naungan BPPSDMP. "IPDMIP ini harus men-support tupoksi BPPSDMP, men-support tujuan pembangunan pertanian nasional," kata Dedi saat membuka dan memberikan pengarahan pada acara Workshop Rekonsiliasi Keuangan On-Granting IPDMIP Triwulan III Tahun Anggaran 2020 di Aston Inn Hotel, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam siaran pers, Rabu (21/10).
Program ini, Dedi melanjutkan, merupakan bentuk kerja sama Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, Bappenas dan pemerintah daerah. Keberhasilan program ini tergantung dari kinerja dan sinergi instansi tersebut. Ia meminta kepada semua pihak untuk serius menyelesaikan program IPDMIP yang telah berjalan ini. Sebab, salah satu sasaran program ini yakni mendukung ketahanan pangan nasional.
"Tujuan kita adalah menyediakan pangan seluruh penduduk Indonesia. Jangan biarkan seorang pun kelaparan. Kalau ada satu orang Indonesia kelaparan, itu terlalu banyak. Ingat, IPDMIP digulirkan untuk mencapai kedaulatan pangan nasional. Ini harus tercapai," kata Dedi.
Tujuan berikut dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Meski petani di Indonesia jumlahnya mayoritas, namun Dedi menilai tingkat kesejahteraan mereka minoritas. Menurutnya, petani masih dihadapkan pada sarana produksi yang cukup mahal. Sementara ketika masa panen raya tiba, hasil produksi petani terjun bebas.
"Komoditas pertanian dijual dengan harga murah. Mengapa bisa begitu? Berarti ada yang salah dalam pengelolaannya. Peningkatan kesejahteraan petani harus diawali dengan peningkatan produktivitas," tuturnya.
Tujuan berikut sistem pertanian Indonesia menurut Dedi adalah untuk menggenjot ekspor. Tentu saja ada komoditas pertanian prioritas untuk diekspor ke luar negeri. Dalam tataran itu, cara-cara profesional dengan mengedepankan inovasi teknologi harus dikedepankan. "IPDMIP ini difokuskan kepada petani yang ada di daerah irigasi. Irigasi merupakan prasarna pertanian yang dapat mendongkrak produktivitas," tuturnya.
Dedi juga meminta agar kegiatan fisik dan administrasi harus berjalan selaras serta saling mendukung satu sama lain. Administrasi keuangan, katanya, harus mendukung kegiatan teknis di lapangan. "Yang terpenting adalah pengelolaan administrasi keuangan harus cepat dan tepat. Kunci utamanya adalah kejujuran. Kalau jujur semua akan berjalan dengan baik," pesan Dedi.