REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung bertambah lagi 44 kasus pada Rabu (21/10). Sedangkan pasien positif yang sembuh bertambah 3 orang, dan yang meninggal dunia bertambah 1 orang.
Data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Rabu (21/10), jumlah kasus suspek 72 orang, kasus baru 18 orang, kasus lama 54 orang. Kasus konfirmasi positif 1.420 orang, kasus baru 44 orang, kasus lama 1.376 orang.
Pasien positif yang telah selesai isolasi atau sembuh sebanyak 1.005 orang, bertambah 3 orang dari sebelumnya 1.002 orang. Dan pasien positif yang meninggal dunia 54 orang bertambah 1 orang dari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, Kota Bandar Lampung menjadi daerah menempati peringkat tertinggi jumlah kasus konfirmasi positif dibandingkan 14 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Lampung. Saat ini, Kota Bandar Lampung masuk zona merah kembali setelah pada April 2020 ditetapkan zona merah untuk pertama kalinya.
Kepala Dinkes Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan, sebagai ibu kota Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung menjadi tempat pertemuan, perlintasan, dan juga perkantoran serta kegiatan masyarakat lainnya acara keluarga. Menurut dia, beberapa perkantoran setelah dilakukan rapid test, karyawannya banyak yang positif, sehingga klaster perkantoran menjadi tinggi.
Setelah ditetapkan zona merah, artinya risiko Covid-19 tinggi tersebut, Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung akan gencar melakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Yakni rapid test, melacak orang yang pernah kontak pasien positif, dan juga perawatan.
Data yang disampaikan Dinkes Lampung menyebutkan, angka reproduksi efektif Covid-19 di Lampung berada pada angka 0,78 belum stabil di bawah angka 1 dalam dua pekan terakhir. Kisaran angka tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana menyatakan, masih terjadi fluktuasi angka reproduksi tersebut 0,78 sampai 1,41, dalam arti pandemi Covid-19 di Lampung belum sepenuhnya terkendali.
Reihana yang juga dirut RSUD Abdul Moeloek Lampung menegaskan, protokol kesehatan menjadi gaya hidup pada era kehidupan baru masyarakat. Untuk itu, program 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak menjadi hal yang utama setiap orang. Hal tersebut, kata dia, untuk memutus rantai penularan Covid-19.