Selasa 20 Oct 2020 16:29 WIB

MenPANRB: Penguatan Personel, Kunci Reformasi Birokrasi

SDM aparatur menjadi salah satu tumpuan dan jaminan masa depan bangsa. 

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Menpan RB Tjahjo Kumolo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menpan RB Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menuturkan penguatan personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjadi salah satu kunci membuka ruang perubahan reformasi birokrasi. Berbagai kompetensi seperti kemampuan memimpin dan inovatif, menjadi kompetensi yang ditekankan untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) aparatur menjadi salah satu tumpuan dan jaminan masa depan bangsa. Menurut dia, tidak dapat dipungkiri tulang punggung negara dalam memacu pertumbuhan dan kemakmuran terletak pada reformasi birokrasi pemerintahan yang profesionalitas.

"Nah khususnya aparatur dan penegakan hukum itulah yang menjadi penggerak roda birokrasi,” ujar Tjahjo dalam Pembekalan Peserta Didik Pendidikan Alih Golongan (PAG) dari Bintara ke Perwira Polri T.A. 2020, secara virtual, di Jakarta, Senin (19/10).

Tjahjo mengatakan, pendidikan alih golongan dari bintara ke perwira Polri yang dilaksanakan oleh Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Setukpa Lemdiklat Polri) ini, merupakan suatu kesempatan yang baik bagi anggota Polri.

Personel Polri dilatih meningkatkan kemampuan, keahlian, dan kredibilitas agar memberikan maslahat yang lebih besar, baik untuk kepentingan institusi Polri dan semua yang terlibat baik diri pribadi, keluarga dan masyarakat.

“Anda harus mampu menunjukkan darma bakti, dedikasi, dan integritas kepada bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia. Jadilah pribadi yang terus berjuang dan memperbaiki diri sehingga memberikan manfaat dimanapun kita berada,” kata Tjahjo.

Untuk mewujudkan SDM unggul yang diharapkan, tentu membutuhkan penataan manajemen SDM. Tjahjo mengungkapkan, pemerintah melaksanakan implementasi kebijakan sistem merit melalui strategi manajemen human capital aparatur sipil negara (ASN) dalam grand design pembangunan ASN 2020-2024.

Strategi manajemen ASN dimulai dari perencanaan, perekrutan, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja dan penghargaan, pengembangan karier, hingga peningkatan kesejahteraan ASN.

Penguatan pembangunan SDM juga dilakukan melalui manajemen talenta. Pemilihan strategi yang tepat melalui manajemen talenta diharapkan dapat mengidentifikasi talenta-talenta yang berdaya saing unggul yang nantinya akan dipersiapkan untuk menjadi posisi kunci sebagai pemimpin masa depan (future leaders).

"Berbagai strategi ini semata-mata dilakukan untuk mengoptimalisasi pencapaian tujuan organisasi dan akselerasi pembangunan nasional," tegas MenPANRB.

Dalam optimalisasi pencapaian tujuan organisasi dan akselerasi pembangunan nasional diperlukan SDM Aparatur yang memiliki kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural yang andal. SDM unggul yang nantinya akan menjadi future leader juga harus memiliki salah satu behavioral/soft competency berupa leadership skill.

Dengan adanya leadership skill, pemimpin dapat menjadi figur agen perubahan (agent of change) berjiwa visioner yang dapat memotivasi dan mengembangkan orang lain, serta memberi pengaruh baik terhadap lingkungan sekitarnya.

Berbagai kompetensi tersebut yang ditekankan Menteri Tjahjo juga wajib dimiliki oleh setiap insan Polri. Kemampuan ini tentu mendukung Tribrata Polri untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Dikatakannya, birokrasi dan pembangunan tidak mungkin berjalan apabila tidak ada peran aktif dari kepolisian. Seluruh insan Polri harus cermat dan selalu membuka mata terhadap berbagai ancaman bangsa mulai dari korupsi, narkoba, radikalisme, bencana alam, termasuk pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh sendi kehidupan.

Oleh karena itu, Tjahjo mengajak, Polri dan seluruh pihak untuk selalu berkoordinasi dengan semangat gotong royong untuk menjawab berbagai tantangan bangsa yang ada. “Mari kita bangun sinergi bersama, untuk berkontribusi menyatukan langkah, upaya dan pemikiran untuk selalu memberikan kinerja terbaik bagi bangsa dan negara, serta memberikan manfaat luas bagi tercapainya kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement