REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat menyebutkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan meningkat di masa PSBB Transisi. Hal itu terlihat dari penurunan jumlah penindakan terhadap tempat usaha, hotel atau restoran yang ditinjau secara mendadak setiap harinya.
“Biasanya kalau mwninjau tiga perusahaan, tiga-tiganya disegel. Tapi hari ini meninjau tujuh, hanya dua atau tiga yang kami tindak,” ujar Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Jakarta Barat Mohammad Iqbal, Senin (19/10).
Iqbal saat meninjau tempat usaha dan restoran di Jalan Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menutup sementara satu restoran, satu perusahaan dan satu lokasi servis. Satu restoran bakmi di kawasan tersebut dinilai belum memenuhi protokol kesehatan, lantaran tidak ada pengecekan suhu tubuh kepada pengunjung, lokasi cuci tangan di depan pintu, dan pengaturan jarak.
Kemudian perusahaan yang lainnya ditutup lantaran tidak menerapkan bekerja dari rumah dan jadwal masuk karyawan yang begitu padat. Penyegelan lokasi tersebut dilakukan 1x24 jam setelah peninjauan, dan akan dievaluasi kembali oleh jajaran Pemkot Jakarta Barat.
“Artinya tingkat kepatuhan masyarakat meningkat karena pembinaan. Tidak bosan-bosannya kami melakukan pembinaan untuk membuat masyarakat patuh akan protokol kesehatan,” ujar Iqbal.