REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berdasarkan rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, wilayah yang dipimpinnya merupakan produsen padi terbesar di Indonesia pada 2020. Produksi padi Jatim pada 2020 meningkat 0,44 juta ton menjadi 10,02 juta ton dari 9,58 juta ton pada 2019.
Tidak hanya itu, kata Khofifah, surplus produksi beras Jawa Timur pun mengalami peningkatan di 2020. Dari hanya sebesar 1,28 juta ton pada 2019, menjadi 1,50 juta ton di 2020. Catatan tersebut semakin menegaskan Jatim sebagai penyangga pangan nasional.
"Capaian ini mengukuhkan peran Jawa Timur sebagai provinsi penyangga pangan nasional untuk menunjang pembangunan pertanian," kata Khofifah di Surabaya, Senin (19/10).
Khofifah menerangkan, Kabupaten dengan produksi padi tertinggi di Jawa Timur adalah Lamongan (0,87 juta ton). Kemudian disusul Kabupaten Ngawi (0,83 juta ton), dan Kabupaten Bojonegoro (0,74 juta ton).
Namun demikian, kata Khofifah, apabila dilihat dari jumlah kenaikan dibandingkan 2019, maka kenaikan tertinggi produksi padi di Jawa Timur terjadi di Kabupaten Ponorogo, yakni sebesar 74,61 ribu ton. Kemudian disusul Kabupaten Ngawi 52,28 ribu ton, dan Kabupaten Bojonegoro 45,32 ribu ton.
"Artinya, Jawa Timur masih tetap mampu menjaga keberlangsungan produktivitas di sektor pertanian khususnya komoditi padi meski di tengah pandemi," ujarnya.
Khofifah menegaskan, Jawa Timur akan terus menggenjot produktivitas di sektor pertanian meski sampai saat ini Pandemi Covid-19 belum berakhir. Sektor pertanian diakui Khofifah menjadi sektor andalan yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, sekaligus sebagai instrumen untuk mendorong pemulihan ekonomi atas dampak pandemi Covid-19.
Khofifah mengatakan, pada Juni 2020, Jawa Timur melakukan percepatan masa tanam sebelum memasuki musim kemarau, guna mendukung stabilitas stok pangan nasional. Percepatan masa tanam kedua padi tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi krisis pangan akibat kemarau panjang dan adanya pandemi Covid-19 di paruh kedua 2020.
Produksi pangan dari wilayah Jawa Timur, kata Khofifah, berperan besar dalam menjamin ketersediaan pangan secara nasional. Terlebih 16 provinsi di Indonesia bagian timur, sebagian besar suplai logistiknya dipasok dari Jawa Timur.