Ahad 18 Oct 2020 19:42 WIB

BMKG Ingatkan La Nina di Puncak Hujan Januari-Februari 2021

Masyarakat wajib memperhatikan aliran air selama La Nina.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Ekskavator mengeruk sedimentasi atau endapan lumpur di Sungai Cisaranten, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/10). Kegiatan program Citarum harum ini salah satu upaya normalisasi sungai khususnya saat menghadapi curah hujan dengan intensitas tinggi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ekskavator mengeruk sedimentasi atau endapan lumpur di Sungai Cisaranten, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/10). Kegiatan program Citarum harum ini salah satu upaya normalisasi sungai khususnya saat menghadapi curah hujan dengan intensitas tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bogor mengungkapkan, fenomena iklim anomali La Nina akan berlangsung hingga bulan Maret tahun 2021. Karena itu, masyarakat diminta mewaspadai puncak hujan di bulan Januari dan Februari 2021.

"La Nina akan berlangsung sampai bulan Maret 2021, yang perlu diwaspadai pada saat terjadinya puncak curah hujan sekitar bulan Januari dan Februari 2021," ujar Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bogor, Muthalib saat dihubungi, Ahad (18/10).

Baca Juga

Untuk mengurangi risiko terjadinya bencana pada periode tersebut, masyarakat harus memperhatikan aliran air agar tidak terhambat. Pasalnya, salah satu dampak La Nina adalah meningkatnya intensitas curah hujan dari kondisi biasanya.

"Curah hujan yang akan terjadi cenderung di atas normal," katanya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan awal musim hujan di Kota Bandung berada di akhir bulan Oktober. Menurutnya saat ini masih dalam proses pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

"Antisipasi potensi banjir di daerah sekitar aliran sungai dan longsor di daerah perbukitan saat curah hujan tinggi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement