REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menjalin kerja sama dalam bidang militer. Kedua negara memandang pentingnya memperkuat kerja sama bilteral dengan meningkatkan kegiatan militer-ke militer dan bekerja sama dalam menjaga keamanan maritim.
Hal tersebut terjadi usai pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan AS Mark T. Esper, Sabtu (17/10). Pertemuan kedua elit tersebut membahas keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral dan akuisisi pertahanan.
Seperti dinukil laman resmi kementerian pertahanan AS, dalam kesempatan itu, Menteri Prabowo mengungkapkan, pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan. Dia menyampaikan, apresiasi atas dukungan Amerika Serikat untuk modernisasi pertahanan Indonesia.
Sedangkan Menteri Pertahanan Esper mengungkapkan pentingnya menegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan hukum. Dia juga menekankan, perlunya profesionalisasi saat kedua negara memperluas keterlibatan militer mereka.
Disaat yang bersamaan, kedua pejabat negara itu juga menandatangi Memorandum of Intent (MoI) yang berisi perlindungan terhadap tahanan perang atau personel militer yang hilang saat bertugas. Perjanjian itu juga meminta agar Indonesia memperbolehkan AS memulai kembali repatriasi tentara mereka yang hilang di Indonesia selama perang dunia II
Tak lupa kedua pemimpin juga berduka atas merebaknya pandemi Covid-19 di negara masing-masing. Prabowo Subianto diketahui tengah melakukan kunjungan kerja di Negeri Paman Sam dari 15 sampai 19 Oktober.
Sumber:
https://www.defense.gov/Newsroom/Releases/Release/Article/2385246/joint-statement-regarding-secretary-of-defense-dr-mark-t-espers-meeting-with-in/
Ikuti Whatsapp Channel Republika
