REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah pimpinan dan dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Jumat, melakukan kunjungan ke sejumlah kampung tematik di Kota Tangerang. Salah satu yang dikunjungi adalah Kampung Talas (Tertib Lalu Lintas) di RW 04, Asrama Polri, Pasar Baru, Kota Tangerang.
Di hadapan sejumlah pimpinan BPIP yang hadir seperti Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayjen TNI (Purn) Wisnu Baya Tenaya, Wakil Ketua BPIP Prof Haryono, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP M. Akbar Hadiprabowo, dan Kepala Biro Fasilitasi Dewan Pengarah BPIP Sunoto Setyo, ketua RW 04 Subari memberikan penjelasan tentang berdirinya Kampung Talas.
Menurut Subari, meski dulunya kampung ini tak terbilang kumuh, namun kampung ini dulunya seperti tidak terawat. Namun, atas kesadaran warga, sebagian besar warganya yang merupakan personel Polri, diubah menjadi lingkungan bersih dan sehat.
"Kemudian dikembangkan menjadi destinasi Kampung wisata edukasi berupa tertib aturan lalu lintas, yang diberikan oleh pihak Polri diperuntukan kepada masyarakat," ujar Subari yang juga seorang polisi berpangkap AKP.
Subari melanjutkan, Kampung Talas kemudian didukung Satlantas Polres Metro Tangerang Kota. Saat ini, Kampung Talas telah difasilitasi APIL (alat peraga Lalu lintas), taman bermain, marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, trafic light.
Di dalam Kampung Talas juga terdapat pohon-pohon talas yang tertanam subur di pekarangan rumah-rumah warga. Terdapat pula hiasan mural tata tertib lalu lintas, vertical garden, inovasi seni bercocok tanam, sudut-sudut kampung yang hijau dan bersih. Sehingga, kampung ini menjadi indah dan asri serta cocok untuk masyarakat yang ingin berswafoto.
Karena upaya Subari yang menjadi salah satu pelopor masyarakat dalam mendirikan Kampung Talas, pada 2020 ini, BPIP menganugerahkan kepadanya Ikon Pancasila 2020.
Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tanaya yang memberi sambutan pada pertemuan antara BPIP dengan pegiat di Kampung Talas mengatakan, dia mengapresiasi kegiatan tersebut karena dipercaya akan mampu menginspirasi dan mendongkrak semangat jiwa kebangsaan anak-anak generasi milenial.
"Dengan kegiatan ini, supaya generasi muda lebih memahami dasar Negara dan mengimplementasikannya dalam keseharian, selain dengan moto-moto kebangsaan perlu juga menampilkan inspirator yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika