REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan bukan hanya untuk tiga tahun. Hal itu guna menjawab kritikan DPRD terhadap kinerja Anies Baswedan selama tiga tahun memimpin Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).
"Pak Gubernur sudah mengatur, program-program dalam RPJMD ini bukan hanya untuk tiga tahun, tapi diatur mana yang selesai tahun pertama, tahun kedua, dan seterusnya, jadi ada tahapannya," kata Riza di Balai Kota DKI, Jumat (16/10) malam WIB.
Terkait sejumlah kritikan DPRD terhadap Pemprov DKI Jakarta seperti program rumah DP Nol Rupiah, masalah banjir di Jakarta, program OK OCE dan janji proyek reklamasi, Riza menyatakan anggota dewan harus memperhatikan kondisi pandemi Covid-19.
"Konsentrasinya masih tetap ke sana, namun harus diperhatikan ada masalah Covid-19 sehingga terjadi refokusing anggaran. Jangankan anggaran pembangunan, TKD aja dipotong sampai 50 persen, semua sekarang berkorban konsentrasi dan semua anggaran kita konsentrasikan kepada Covid-19," ucap politisi Partai Gerindra itu.
Riza menuturkan, pihaknya meyakini janji kampanye yang tertuang dalam RPJMD dapat terlaksana dengan baik hingga masa jabatan usai. "Kami optimistis, karena waktu dibuat janji tersebut kan sudah dihitung, kita laksanakan, insyaallah bisa dicek bahwa semua janji berprogres positif," ujar Riza.
Selain itu, Riza juga menampik kritikan DPRD yang mempersoalkan Anies kerap mengambil kebijakan tanpa berkomunikasi dengan anggota wakil rakyat. "Komunikasi terus, kan kita rapat-rapat terus, kurangnya di mana komunikasinya, selama ini semua tahapan apa yang menjadi saran, rekomendasi daripada DPRD kita sikapi dengan bijak. Kita sikapi secara baik, ini masih berjalan dengan baik," tutur Riza.
Sebelumnya, Anies menjelaskan 23 janji kampanye bermula dari dasar keadilan sosial yang diterjemahkan menjadi kegiatan strategis daerah (KSD) sebagai program kerja untuk diselesaikan dalam waktu satu tahun hingga lima tahun masa kepemimpinannya.
"KSD ini lalu diturunkan secara teknokratif dalam setiap program-program yang ada di DKI. Kalau kita ingat, sesudah masa pilkada menunggu sampai masa pelantikan, itu kan waktunya lima bulan lebih. Itu ada tim yang disiapkan. Lalu itu muncul menjadi dokumen untuk dibawa menjadi tugas pemerintahan," ungkap Anies.
Anies meyakini 23 janji kampanye yang sudah menjadi KSD itu selesai selama kurun waktu lima tahun sebagai gubernur DKI. Anies juga mengaku memiliki daftar program yang dapat selesai dalam waktu satu hingga lima tahun mendatang.
"Lalu selama lima tahun itu ada yang bisa tuntas tahun pertama, ada yang tuntasnya tahun keempat, tahun kelima. Tapi yang paling penting kita punya matriksnya apa yang selesai kapan. Ini alhamdulillah kita jaga terus insya Allah nanti di ujung awal tahun kelima, kita akan bisa lihat secara lengkap. Insya Allah semuanya terlaksana," ujar Anies.
Anies dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno pada 16 Oktober 2017 silam. Di tengah jalan, Sandiaga memutuskan mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Agustus 2018 karena maju Pilpres 2019. Jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta kemudian diisi oleh Ahmad Riza Patria pada April 2020.