REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah selama beberapa hari terakhir ini mengakibatkan dua wilayah di Kabupaten Donggala, dilanda banjir bandang. Namun, tidak ada korban jiwa dari bencana alam tersebut.
"Kerugian saat ini masih dalam pendataan," kata Asgaf Umar, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Donggala dihubungi via telepon, Jumat (16/10)malam.
Ia mengatakan, banjir bandang di dua Kecamatan Banawa Tengah dan Banawa Selatan terjadi pada Kamis (15/10) membuat warga terpaksa mengungsi sementara ke tempat-tempat yang aman. Di Banawa Tengah tercatat sementara ini sebanyak tujuh desa yang terdampak bencana alam banjir. Sementara di Kecamatan Banawa Selatan ada enam desa yang juga terdampak banjir.
"Laporan yang kami peroleh, tidak ada korban jiwa dalam musibah fenomena alam tersebut," katanya.
Namun, lanjut dia, yang pasti banyak rumah penduduk di dua kecamatan itu terendam banjir dan mengalami kerusakan. Hanya saja data soal rumah dan warga yang terdampak bencana banjir baik di Kecamatan Banawa Tengah maupun Banawa Selatan belum ada.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Mutiara Palu sebelumnya mengatakan, beberapa wilayah di Sulteng dalam beberapa hari ini dan ke depan berpotensi dilanda cuaca ekstrem. Berdasarkan informasi dari BMKG Pusat, puncak fenomena alam La Nina diprediksikan terjadi pada Januari-Februari 2021.
Namun, curah hujan tinggi sudah dimulai dari Oktober 2020 sehingga perlu waspada terhadap dampak dari yang ditimbulkan. Curah hujan yang tinggi sangat berpeluang terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.