jatimnow.com - Sebanyak 8 SMP di Ponorogo akan menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka pada Senin (19/10/2020). Evaluasi ketat bakal bakal dilakukan selama dua pekan.
8 SMP itu adalah SMP Negeri (SMPN) 1, 2 dan 3 di Kecamatan Ponorogo Kota; SMP 1 Pulung, SMPN 1 Jetis, SMPN 1 Balong, SMPN 1 Jenangan dan SMP swasta (SMP Terpadu).
Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Endang Retno Wulandari mengatakan, awalnya ada 9 SMP yang diusulkan kepada Satgas Penanganan Covid-19. Namun yang mendapat rekomendasi hanya 8 SMP.
"Satu SMP yang belum mendapatkan izin adalah SMPN 1 Badegan," ujar Retno kepada wartawan, Jumat (16/10/2020).
Retno menambahkan bahwa guru dan pendidik SMP di Ponorogo yang ditunjuk sudah sangat siap dengan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan semua SMP pada dasarnya siap untuk tatap muka.
"Jika hasil evaluasi selama dua pekan uji coba pembelajaran tatap muka di 8 SMP berjalan lancar, kami akan mengajukan izin untuk sejumlah SMP agar bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka," jelasnya.
Retno menyebut, hanya 25 persen siswa dari kuota sekolah yang diperbolehkan untuk mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka ini. Sedangkan 75 persen lainnya masih diterpkan pembelajaran jarak jauh.
"Uji coba pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan juga didasari pada keluhan wali murid yang menilai bahwa pembelajaran daring tidak efektif," terangnya.
Apalagi, lanjutnya, masih banyak juga siswa yang kesulitan mengakses internet karena keterbatasan sinyal.
Sementara Sekda Ponorogo, Agus Pramono mengatakan bahwa hasil evaluasi akan dilaporkan kepala dinas pendidikan ke pihaknya.
"Dua pekan sekali akan ada laporan perkembangan dan evaluasi dari Ibu Kepala Dinas Pendidikan," tutur Agus.
Ke depan jika evaluasi selama dua pekan tersebut berjalan bagus. Lalu diringi penurunan penularan Covid-19, tidak menutup kemungkinan jumlah SMP yang menyelenggarakan tatap muka akan ditambah.
Di sisi lain, Plt Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo, Setyantono mengatakan bahwa sekolahnya sudah jauh-jauh hari menyiapkan tutorial untuk uji coba pembelajaran tatap muka tersebut.
"Mulai berangkat dari rumah, perjalanan ke sekolah, pembelajaran, sampai pulang ke rumah kita buatkan tutorialnya," sambung Setyantono.
Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan juga telah meninjau sejauh mana persiapan SMPN 1 Ponorogo dalam menyiapkan protokol kesehatan untuk penerapan uji coba pembelajaran tatap muka.
Setyantono menjelaskan, karena Ponorogo masuk zona oranye penularan Covid-19, maka siswa yang masuk hanya 25 persen dari kuota normal peserta didik.
"Total siswa kita ada 865 anak. Per harinya yang masuk 215 siswa di tiap kelas diisi sekitar 16 siswa," pungkasnya.