REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia (Kemenpora) kembali mengadakan acara ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) keempat secara daring. Acara tersebut mengumpulkan 51 delegasi agamawan muda di negara-negara Asia Tenggara.
Acara yang berlangsung dari 13 sampai 15 Oktober 2020 ini dilaksanakan untuk membangun komitmen kebersamaan di tengah perbedaan. Komitmen ini dapat membangun karakter beragama secara inklusif di tengah keterbukaan masyarakat.
"Bersatu dan saling memahami sungguh pun kita berbeda agama, berbeda bangsa, tetapi kita diikat oleh persaudaraan sesama manusia,” ujar Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni’am Sholeh dalam penutupan AYIC melalui pernyataan resmi.
Ni’am menyatakan AYIC juga digelar untuk membangun rasa menghargai terhadap yang berbeda. Program tahunan ini menjadi salah satu ikhtiar untuk ajang perjumpaan antar pemuda di kawasan ASEAN sehingga terbangun harmoni di tengah perbedaan.
“AYIC 2020 ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen Indonesia untuk menebarkan semangat moderasi, membangun karakter keberagamaan yang inklusif dalam pergaulan masyarakat global yang semakin terbuka," ujar Ni’am.