REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Universitas Airlangga (Unair) berencana mulai melakukan uji praklinik vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara mandiri pada November 2020.
"Insya Allah pertengahan November 2020 atau akhir November 2020 kita berharap sudah masuk uji di hewan coba, mudah-mudahan juga berjalan lancar dengan bantuan Biotis yang juga sudah siap dengan seluruh sarana prasarana. Biotis memang salah satu produsen vaksin yang ada di Indonesia," kata Wakil Rektor Unair Ni Nyoman Tri Puspaningsih dalam seminar virtual Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Harapan, Jakarta, Rabu (14/10).
Unair bekerja sama dengan PT Biotis dalam melakukan uji praklinik vaksin tersebut.
Tri berharap vaksin Merah Putih yang dikembangkan tersebut dapat menjadi vaksin potensial dalam membantu menangani permasalahan Covid-19 di Indonesia.
"Mudah-mudahan di akhir tahun itu (akhir tahun 2020) semua proses praklinik sudah bisa selesai semua sehingga clinical trial (uji klinik) bisa dimulai di awal tahun 2021," tutur Tri.
Universitas Airlangga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih berbasis adenovirus dan adeno-associated virus (AVV) untuk mencegah Covid-19.
"Harapannya tentu antigen yang dikeluarkan nanti itu akan lebih tepat untuk menginduksi sistem imun yang ada di sel inang," ujar Tri.
Tri mengatakan teknik serupa pengembangan vaksin itu juga digunakan oleh CanSino China (Ad5-nCoV), Oxford University - Astra Zeneca, Rusia (Sputnik V).
Unair mengembangkan vaksin Covid-19 dengan menggunakan pendekatan non-replicating vector (vektor yang tidak bereplikasi). Vektor adenovirus dan AAV digunakan untuk mengantarkan sekuens yang mengkode protein spike atau receptor binding domain (RBD) dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Vaksin itu dikembangkan dengan menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang beredar di Indonesia.
Hingga awal Oktober 2020, Indonesia sudah mengumpulkan 104 hasil pengurutan genom menyeluruh (whole genom sequencing) dari virus SARS-CoV-2 yang bersirkulasi di Indonesia kepada data global yang dikelola GISAID.