REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Agus P Proklamasi, mengatakan 12,37 persen dari 4,36 juta orang penduduk di Provinsi Bali merupakan lanjut usia (lansia). Usia harapan hidup di Bali mencapai 71,68 tahun.
Agus menyebut, kondisi ini menunjukkan bahwa Provinsi Bali sedang bertransisi menuju ke arah penuaan penduduk. Pasalnya persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai di atas 7 persen sesuai data Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada 2019.
"Berbagai macam tantangan akibat penuaan usia telah menyentuh berbagai aspek kehidupan, baik kesehatan, sosial, ekonomi maupun lingkungan," ujarnya dalam arahan pada Orientasi Pendampingan Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia di Denpasar, Rabu (14/10).
Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan pendampingan terhadap keluarga yang mempunyai lansia melalui kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL), yang merupakan wadah kegiatan bagi keluarga yang mempunyai lansia. BKL tersebut untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta keluarga dalam mewujudkan lanjut usia yang sehat, mandiri, poduktif dan bertakwa. "Sehingga tetap dapat diberdayakan dalam pembangunan dengan memperhatikan kearifan, pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalamannya sesuai usia dan kondisi fisiknya," kata dia.
Ahli kesehatan Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana, Sp. PD-Kger, mengatakan memasuki usia lanjut, umumnya setiap manusia akan mengalami perubahan secara signifikan. Baik itu dari sisi biologis, psikologis, dan juga sosial, yang mana akan mulai muncul masalah kesehatan.
Menurut dia, perubahan ini selain dipengaruhi oleh faktor endogen (dari dalam diri, seperti organ tubuh), juga dipengaruhi oleh faktor eksogen, seperti lingkungan dan gaya hidup. Untuk itu, kita perlu menjaga pola hidup mulai dari muda, agar supaya kelak memasuki usia lanjut dapat mengurangi masalah kesehatan yang mungkin terjadi. "Jadi diharapkan kita semua dapat menjaga pola hidup kita dari sekarang, jangan menunggu tua. Olahraga teratur, makan yang bergizi," ujarnya.