Selasa 13 Oct 2020 21:06 WIB

Tujuh Rumah di Cisompet Garut Tertimbun Longsor

Warga berharap Pemkab Garut merelokasi rumah mereka ke lokasi yang lebih aman.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Sebanyak tujuh rumah dan satu masjid di Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, tertimpa longsor, Selasa (13/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sebanyak tujuh rumah dan satu masjid di Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, tertimpa longsor, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak tujuh rumah dan satu masjid di Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, tertimbun material tanah longsor yang terjadi pada Selasa (13/10). Akibatnya, puluhan warga harus mengungsi karena rumahnya tak bisa lagi ditempati. 

Kepala Desa Cikondang, Babang Ganedi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (12/10) pukul 07.00 WIB. Tak ada korban jiwa dalam dalam kejadian itu. Namun, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

"Memang hari ini terjadi longsor di beberapa titik, salah satunya di Kampung Nangewer ada rumah tertimbun longsor," kata dia kepada Republika, Selasa (13/10).

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi kejadian, rumah-rumah itu tertimbun material lumpur setinggi 1,5 meter. Penanganan terkendala karena material lumpur juga menutup akses jalan menuju rumah yang tertimpa longsor tersebut.

Babang menyebutkan, di lokasi itu, terdapat tujuh rumah dan satu masjid yang tertimpa longsor, sementara lima rumah lainnya ikut terdampak. Selain menimpa rumah, lonsor di Kampung Nangewer, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, itu juga mengakibatkan dua unit motor tertimbun.

Menurut dia, sebanyak 12 kepala keluarga (KK) atau 37 jiwa sudah diungsikan ke rumah tetangga atau kerabatnya yang dianggap aman. "Alhamdulillah kondisi aman. Logistik juga kita usahakan tanggung. Kalau ada hujan lagi, warga diminta siap siaga," kata dia.

Babang menilai, rumah-rumah yang tertimpa tanah longsor itu tak mungkin lagi untuk ditempati. Sebab, rumah sudah hampir tertutup longsor dan akses jalan juga ikut tertutup.

Karena itu, dia berencana, untuk merelokasi rumah yang terdampak kejadian tanah longsor tersebut. Pihaknya akan mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk relokasi ke tempat yang lebih aman. "Kalau bisa satu RT direlokasi. Kalau tidak, minimal 12 rumah itu," kata dia. 

Salah seorang warga yang terdampak, Een (60 tahun) mengaku terpaksa mengungsi ke rumah anaknya. Sebab, tak mungkin lagi rumahnya untuk ditempati. Tak hanya rumah, barang-barangnya yang tertimbun material longsor. "Alhamdulillah yang penting semua selamat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement