Senin 12 Oct 2020 19:59 WIB

Tinjau Lokasi Bencana, Wagub: Gunungtanjung Paling Parah

Secara geografis, Kabupaten Tasikmalaya termasuk daerah rawan bencana

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
 Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10/20).
Foto: humas jabar
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10/20).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10). Banjir dan longsor tersebut disebabkan hujan deras sepanjang Minggu (11/10). 

Uu melaporkan, bencana tersebut terjadi di 12 kecamatan. Kecamatan Gunungtanjung menjadi daerah terparah yang diterjang bencana tersebut. "Saya meninjau lokasi bencana di Tasikmalaya, di mana ada hampir 35 titik (bencana) di 12 kecamatan," ujar Uu. 

Menurut  Uu, akses jalan Kecamatan Manonjaya-Gunungtanjung-Salopa di Desa Mandalawangi tertutup tanah longsor. Selain itu, puluhan rumah mengalami rusak dan satu orang dikabarkan meninggal dunia akibat bencana tersebut. "Tanah longsor menutup badan jalan, banyak sekali, karena memang kebanyakan tebing yang longsor. Kedua, puluhan rumah (rusak), dan ada korban meninggal satu orang," katanya. 

Bencana banjir bandang merendam puluhan rumah. Bencana longsor dan banjir juga melanda wilayah Kecamatan Jatiwaras, Sukaraja, Bantarkalong, Tanjungjaya dan Karangnunggal.

"Salah satu penyebab, dapat dilihat longsor yang berawal dari atas tanah. Awalnya banyak pepohonan, tapi sekarang banyak permukiman. Satu, dua rumah, seiring berjalannya waktu rumah semakin banyak," kata Uu. 

Uu mengatakan, secara geografis, Kabupaten Tasikmalaya masuk daerah rawan bencana karena banyak tebing-tebing curam. Oleh karena itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Dalam peninjauan tersebut, Uu menyerahkan bantuan berupa sembako dan santunan bagi korban meninggal dunia. "Alhamdulilah Pemkab Tasikmalaya sudah dilokasi bencana. Mereka pun sudah menurunkan alat berat untuk melakukan evakuasi," katanya. 

Uu pun mengimbau masyarakat di Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim hujan. Salah satunya dengan membersihkan saluran air, menjaga kebersihan, dan memperbanyak resapan air.  "Harapan kami masyarakat tetap harus waspada dengan adanya banjir  dan longsor seperti ini," katanya. 

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar, kata Uu, sudah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar menguatkan koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota. 

Selain itu, Uu mengajak masyarakat dan pengusaha untuk meningkatkan solidaritas dengan membantu sesama. Salah satunya menyediakan alat berat untuk proses evakuasi dan membuka jalan yang tertutup longsor. "Saya minta kepada pengusaha khususnya yang memiliki alat berat untuk dipinjamkan, dengan misi sosial demi membantu warga kita," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement