Selasa 13 Oct 2020 04:46 WIB

BPBD Cianjur Siapkan Ribuan Relawan Tangguh Bencana

Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas membersihkan material lumpur akibat banjir bandang. Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana. Ilustrasi.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Petugas membersihkan material lumpur akibat banjir bandang. Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Tingginya intensitas hujan yang turun di sebagian besar wilayah Cianjur membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur menyiagakan ribuan relawan tangguh bencana (Retana). Para relawan disiapkan untuk segera melakukan mitigasi terhadap warga saat melihat tanda akan terjadinya bencana.

Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi Senin, mengatakan sebagian besar wilayah Cianjur, masuk dalam zona merah bencana, terlebih bencana alam longsor dan banjir. Ketika memasuki musim hujan, pihaknya menyiagakan petugas dan Retana yang tersebar di seluruh desa di Cianjur untuk siaga.

Baca Juga

"Meski saat ini belum ditetapkan status siaga bencana, tapi sebagai upaya antisipasi kami siagakan seluruh relawan dan petugas yang ada untuk jeli dan cermat membaca tanda alam akan terjadinya bencana seperti curah hujan yang tinggi dengan intensitas lama," katanya.

Bencana alam yang melanda tiga kecamatan di selatan Cianjur, Cijati, Leles, dan Agrabinta diawali dengan tingginya curah hujan yang menyebabkan meluapnya Sungai Cisokan. Air sungai membanjiri seribuan rumah di tiga kecamatan dengan beragam ketinggian.

Tidak hanya banjir, dampak hujan deras dengan intensitas lama tersebut juga menyebabkan longsor. Puluhan titik longsor dengan ketinggian beragam menutupi sebagian besar jalan utama penghubung antarkecamatan dan desa. Setelah lima hari penanganan kondisi di tiga kecamatan sudah kembali normal.

Menurut Irfan tidak menutup kemungkinan bencana alam banjir dan longsor akan terjadi di sejumlah wilayah mulai dari utara hingga selatan, seiring tingginya intensitas hujan sejak satu pekan terakhir. "Kami terus tingkatkan kewaspadaan dengan menyiagakan petugas dan relawan guna mengimbau warga untuk mengungsi ketika terjadi bencana," jelasnya.

Irfan menambahkan sejak beberapa pekan terakhir pihaknya secara rutin berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan pemetaan guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat bencana alam. "Kami terus imbau warga melalui Retana untuk segera mengungsi dan mengutamakan keselamatan saat terjadi bencana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement