REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) akan memberdayakan siswa-siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam membudidayakan pembibitan porang melalui kultur jaringan untuk meningkatkan ketersediaan bibit tanaman umbi-umbian tersebut.
"Saat ini, ketersediaan bibit tanaman porang untuk disalurkan kepada petani masih terbatas sehingga pengembangan komoditas ekspor ini kurang optimal," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin (12/10).
Ia mengatakan pengembangan tanaman porang ini menjadi salah satu alternatif komoditas ekspor Bangka Belitung. Oleh karena itu, pemerintah provinsi akan melibatkan siswa-siswi SMK se-Babel dalam pengadaan bibit tanaman ini.
Selain itu, Pemprov Kepulauan Babel akan menjalin kerja sama dengan offtaker yang bersedia menampung hasil panen tanaman porang dan memberikan pendampingan kepada petani mulai dari penggunaan bibit sampai kepada pemasarannya.
"Para siswa ini akan memproduksi bibit tanaman porang melalui kultur jaringan di laboratorium sekolah dan mereka tetunya akan didampingi oleh offtaker, Dinas Pertanian dan BPTP dalam memproduksi bibit yang berkualitas,” ujarnya.
Menurut dia, tanaman porang merupakan tanaman umbi-umbian, jika diolah bisa menjadi bahan baku tepung, sehingga tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor.
Berdasarkan catatan Badan Karantina Pertanian, pada tahun 2018 mencatat ada 254 ton yang telah diekspor ke China, Jepang, Vietnam, Australia dengan nilai ekspor mencapai Rp 11,31 miliar.
"Kita terus mendorong dan mendukung petani dalam mengembangkan tanaman porang ini, sehingga dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat di tengah pendemi Covid-19 ini," katanya.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel, Saiful Bahri mengatakan bahwa pihaknya akan langsung melakukan supervisi, observasi awal kelengkapan sarana dan prasarana di SMK serta akan melakukan pelatihan dengan didampingi oleh Dinas Pertanian dan BPTP.
"Kami sangat mendukung kebijakan Gubernur, karena dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan juga sekolah berperan dalam menyukseskan pengembangan sektor pertanian di daerah ini," katanya.