Senin 12 Oct 2020 16:51 WIB

Diresmikan, Dermaga IV Merak-Bakauheni Tambah Kapasitas

Keberadaan Dermaga IV akan menambah kapasitas minimal empat trip kapal per 24 jam.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Calon penumpang tujuan Sumatera melintas dekat spanduk area wajib masker di  Pelabuhan Merak, Banten.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Calon penumpang tujuan Sumatera melintas dekat spanduk area wajib masker di Pelabuhan Merak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meresmikan dermaga IV Merak-Bakauheni milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) setelah satu tahun pengerjaan. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan dermaga tersebut dapat meningkatkan kapasitas layanan penyeberangan di lintasan tersibuk itu.

“Dalam waktu dekat, dermaga ini dapat mendukung operasional layanan Angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang,” kata Ira dalam pernyataan tertulisnya, Senin (12/10).

Ira memastikan dermaga yang direvitalisasi dengan dana mencapai Rp 379 miliar tersebut telah memenuhi syarat klasifikasi dan kualifikasi. Dermaga IV Merak dengan tipe Breasting Dolphin dapat disandari kapal ukuran enam ribu hingga 10 ribu GRT.

Untuk dermaga Bakauheni, dengan tipe Quay Wall dengan pola sandar haluan juga mampu disandari kapal ukuran enam ribu hingga 10 ribu GRT. Ira mengatakan, keberadaan dermaga IV di Merak dan Bakauheni dengan asumsi masing-masing dapat disandari oleh lima kapal akan menambah kapasitas minimal empat trip kapal per 24 jam atau 20 trip per dermaga dari satu sisi.

“Sehingga kini total kapasitas trip di pelabuhan menjadi rata-rata maksimal 140 trip dari total tujuh dermaga yang beroperasi per 24 jam,” tutur Ira.

Dia menambahkan, Pelabuhan Merak dan Bakauheni menjadi salah satu prasarana vital dan penting dalam roda perekonomian di Indonesia. Ira menuturkan pelabuhan tersebut menghubungkan dua pulau besar yang menjadi pusat perekonomian di Indonesia.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan kesiapan dermaga IV untuk beroperasi menjadi salah satu solusi. Khususnya agar kegiatan mobilisasi barang maupun manusia antar Pulau Jawa dan Sumatra berjalan lancar.

Budi menilai, pelabuhan memiliki peran vital dalam perekonomian nasional dan daerah yakni untuk menjamin kelancaran, keamanan, ketertiban, dan keselamatan berlayar. Untuk itu, Budi menegaskan, pemeliharaan fasilitas pelabuhan mutlak dilaksanakan. 

“Hal ini juga harus menjadi perhatian ASDP selaku operator pelabuhan bahwa pemeriksaan fasilitas pelabuhan secara rutin merupakan alat untuk dapat melaksanakan langkah tindak lanjut dalam melaksanakan pemeliharaan berkala,” jelas Budi.

Budi menambahkan, dengan bertambahnya dermaga juga akan meningkatkan frekuensi keberangkatan maupun kedatangan kapal setiap harinya. Budi menuturkan, terdapat keterbatasan alur keluar dan masuk khususnya di Pelabuhan Penyeberangan Merak.

“Kondisi ini harus diantisipasi dengan pola operasi dan pengaturan jadwal yang optimal serta peningkatan kinerja angkutan penyeberangan,” ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement