Senin 12 Oct 2020 16:46 WIB

33 Kelurahan di Surabaya Nol Kasus Covid-19

Pemkot Surabaya menerapkan mini lockdown di tiap gang yang ada warga positifnya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Tim Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan COVID-19 menjaga warga yang terjaring di Jalan Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/9/2020) malam. Tim Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan COVID-19 yang bergerak di berbagai kawasan di Surabaya itu menjaring sejumlah orang yang tidak menggunakan masker dan selanjutnya disidang dengan sanksi denda.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Tim Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan COVID-19 menjaga warga yang terjaring di Jalan Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/9/2020) malam. Tim Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan COVID-19 yang bergerak di berbagai kawasan di Surabaya itu menjaring sejumlah orang yang tidak menggunakan masker dan selanjutnya disidang dengan sanksi denda.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, hingga 11 Oktober 2020, ada 33 kelurahan yang dinyatakan nol kasus atau tidak ada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Pahlawan. Meskipun itu masih sebagian kecil.

Mengingat di Surabaya terdapat sekitar 154 kelurahan. Tidak adanya pasien Covid-19 di 33 kelurahan tersebut, kata Febri, karena gencarnya sosialisasi penerapan protokol kesehatan.

“Jadi, mereka bisa nol kasus karena terus dikuatkan sosialisasi protokol kesehatannya, dan dilakukan operasi protokol kesehatan, serta terus melakukan penguatan Kampung Tangguh,” kata Febri di Surabaya, Senin (12/10).

Febri mengaku, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Pemkot Surabaya terus memberlakukan mini lockdown di suatu tirik atau gang apabila ditemukan adanya pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Contohnya, ketika di suatu gang ada yang positif Covid-19, maka langsung dilakukan pemblokiran supaya tidak menyebar ke gang di sebelahnya.

“Bahkan, saat itu langsung dilakukan tes swab bagi warga lainnya di gang itu, sehingga cepat diketahui mana yang positif dan mana yang negatif. Nah, bagi yang positif langsung kami isolasi, sehingga tidak ada penyebaran lagi,” ujar dia.

Selain itu, kata Febri, operasi Tim Swab Hunter dan operasi dadakan yang selalu digelar oleh jajaran Pemkot Surabaya juga sangat membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Febri pun mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, supaya kelurahan nol kasus terus meningkat dan angka kesembuhan semakin tinggi.

"Kalau kasus aktif per 11 Oktober 2020, totalnya sebanyak 179 kasus aktif. Rinciannya, rawat jalan 4 kasus, rawat inap 95 kasus, rumah sakit lapangan 9 kasus, dan di Hotel Asrama Haji 71 kasus,” kata Febri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement