Senin 12 Oct 2020 16:43 WIB

Doni Monardo: Pilkada tak Masalah Asal Patuh Protokol

Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo lebih khawatirkan kepatuhan protokol kesehatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Bali, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta agar sosialisasi protokol kesehatan yang meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan terus dilakukan.
Foto: BNPB
Dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Bali, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta agar sosialisasi protokol kesehatan yang meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan terus dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Doni Monardo mengatakan, penyelenggaraan pilkada serentak 2020 di tengah pandemi tak akan menjadi kluster baru jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Ia menyebut, saat ini terdapat 14 provinsi yang tengah menyelenggarakan pilkada dan tak masuk dalam kategori zona merah.

“Ada 14 provinsi yang ada kegiatan pilkada namun tanpa zona merah... Masalahnya bukan ada atau tidak ada pilkada. Masalah lebih kepada kepatuhan terhadap disiplin menggunakan masker, jaga jarak, dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan,” ujar Doni saat konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (12/10).

Karena itu, ia meminta masyarakat agar patuh menerapkan protokol kesehatan baik mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun, maupun menjaga jarak. Lebih lanjut, menurut Doni, dalam ratas ini Presiden juga mengingatkan agar pemerintah mengantisipasi terjadinya penularan covid saat adanya libur panjang.

“Bapak Presiden tadi mengatakan beberapa waktu sebelum ada libur panjang harus saling mengingatkan sehingga kita semuanya bisa mengambil langkah-langkah yang tepat agar tidak terjadi tambahan kasus pada saat liburan,” tambah dia.

Saat ini, kasus aktif secara nasional tercatat mengalami penurunan yakni sebesar 19,97 persen per 11 Oktober. Sedangkan persentase kasus aktif dunia sebesar 22,1 persen. Sementara angka kesembuhan juga semakin meningkat yakni sebesar 74,46 persen. Kendati demikian, angka kematian terbilang masih tinggi dan berada di atas angka rata-rata dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement