Senin 12 Oct 2020 10:54 WIB

Ratusan Rumah di Jembrana Terendam Banjir

Warga Dusun Munduk dan Kelapa Balian terdampak paling parah

Anggota TNI melintas di dekat rumah warga yang diterjang banjir di Jembrana, Bali / ilustrasi
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Anggota TNI melintas di dekat rumah warga yang diterjang banjir di Jembrana, Bali / ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA - Ratusan rumah di Kabupaten Jembrana, Bali, khususnya Desa Pengambengan, terendam banjir setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut, Ahad (11/10) sore hingga malam hari.

"Air banjir mulai datang sekitar pukul 23.00 Wita. Puncaknya sekitar jam 01.00 Wita," kata Mas Kariman, warga yang rumahnya terendam air hingga sepinggang orang dewasa di Dusun Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Senin (12/10).

Warga Dusun Munduk dan Kelapa Balian terdampak paling parah, dengan ratusan rumah terendam banjir hingga Senin pagi. Perbekel atau Kepala Desa Pengambengan Kamaruzaman mengatakan pihaknya menyiapkan pompa air untuk menyedot air dari pemukiman rumah warga, namun masih menunggu hingga air sedikit surut.

"Kalau airnya belum surut percuma kami sedot, air yang terbuang akan kembali lagi. Semoga hari ini tidak hujan, sehingga kami bisa melakukan penyedotan air di pemukiman warga," katanya.

Untuk solusi jangka panjang, pihaknya akan mengusulkan pembuatan drainase tembus ke kolam labuh, sehingga banjir yang datang akan lebih cepat surut.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya sudah ada saluran drainase yang tempo dulu, namun harus dinormalkan, termasuk koordinasi dengan berbagai pihak.

"Ada bekas saluran drainase yang bisa dinormalkan dengan tembus ke kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, tapi kami harus koordinasi dengan pemerintah kabupaten, karena jalan yang dilalui menjadi wewenang kabupaten," katanya.

Ia mengungkapkan rencananya mengajukan usulan ke pemkab, termasuk melalui DPRD Kabupaten Jembrana, agar secepatnya normalisasi drainase tersebut bisa terealisasi.

"Pengambengan memang daerah banjir. Yang kami inginkan adalah saat banjir, air cepat surut sehingga warga bisa beraktivitas normal," katanya.

Hujan lebat juga menyebabkan sejumlah wilayah lain di Kabupaten Jembrana terendam banjir, termasuk tanah longsor. Hingga berita ini dilaporkan, belum ada korban jiwa akibat bencana alam di Kabupaten Jembrana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement