Senin 12 Oct 2020 03:13 WIB

Pasien Covid-19 di Bantul Terus Bertambah

Kasus Covid-19 di Bantul tembus 784 orang

Red: Nur Aini
Pengendara menunggu di marka jaga jarak di perempatan Taman Paseban, Bantul, Yogyakarta, Ahad (27/7). Dinas perhubungan Bantul memasang marka ini untuk sosialisasi adaptasi kebiasaan baru saat pandemi Covid-19. Serta salah satu bentuk adaptasi protokol kesehatan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengendara menunggu di marka jaga jarak di perempatan Taman Paseban, Bantul, Yogyakarta, Ahad (27/7). Dinas perhubungan Bantul memasang marka ini untuk sosialisasi adaptasi kebiasaan baru saat pandemi Covid-19. Serta salah satu bentuk adaptasi protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pasien konfirmasi positif terpapar Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam 24 jam terakhir bertambah delapan orang, sehingga total kasus positif terinfeksi virus corona baru tersebut per Ahad (11/10) berjumlah 784 orang.

"Informasi hari ini, ada penambahan pasien positif Covid-19 delapan orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan resmi di Bantul, Minggu malam (11/10).

Baca Juga

Delapan pasien baru Covid-19 tersebut, kata dia, berasal dari Kecamatan Sewon tiga orang, kemudian dari Kecamatan Jetis satu orang, Kecamatan Kasihan dua orang, Kecamatan Pundong satu orang dan Kecamatan Sanden satu orang. Selain kasus positif, Gugus Tugas Bantul juga menginformasikan adanya pasien sembuh dari Covid-19 berjumlah empat orang, yang berasal dari Kecamatan Kasihan dua orang, Piyungan satu orang dan Kecamatan Jetis satu orang.

Berdasarkan data Gugus Tugas, total kasus positif Covid-19 di Bantul hingga Ahad (11/10) sebanyak 784 orang, sembuh 668 orang, kemudian meninggal 22 orang, sehingga pasien positif yang masih menjalani isolasi berjumlah 94 orang. Dari 94 pasien aktif di Bantul tersebut, terdapat tiga kecamatan dengan pasien terbanyak yaitu Kecamatan Sewon 20 orang, kemudian Kasihan 19 orang dan Banguntapan 16 orang. Tiga kecamatan itu berada di daerah perbatasan dengan perkotaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan berdasarkan evaluasi instansinya kasus positif di Bantul masih didominasi dengan riwayat perjalanan atau pelaku perjalanan terutama dari daerah dengan penularan Covid-19 yang tinggi.

"Memang ada yang klaster keluarga, tetapi kalau dirunut rata-rata dominasi riwayat perjalanan, sehingga memang kenapa di daerah perbatasan Bantul itu kasusnya lebih banyak, karena kemungkinan mereka urban, masyarakatnya sering pergi ke luar kota," katanya.

Meski demikian, guna mencegah penularan, pihaknya mengajak semua pihak dan masyarakat untuk selalu memegang prinsip penanggulangan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan 3 M, yaitu selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement