Ahad 11 Oct 2020 06:30 WIB

Pulih dari Covid-19 Berkat Kumpulan Video Dukungan Teman

Dukungan dari teman dan kerabat akan mempercepat proses pemulihan pasien Covid-19

Imam Teguh Saptono, salah satu pimpinan Badan Wakaf Indonesia (BWI), menceritakan proses kesembuhannya dari Covid-19.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Imam Teguh Saptono, salah satu pimpinan Badan Wakaf Indonesia (BWI), menceritakan proses kesembuhannya dari Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah satu pimpinan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Imam Teguh Saptono mengaku mulai pulih dari Covid-19 setelah mendapat kumpulan video dukungan dari rekannya. Kumpulan video dukungan tersebut ia terima saat menjalani perawatan di ruang isolasi beberapa waktu lalu.

"Tiba-tiba suster datang bawa MP3 player karya dari istri dan sahabat saya yang isinya voice dan video temen SD, SMP, SMA, kuliah S1, S2, S3, teman-teman kantor, pokoknya komplit," ungkapnya dalam webinar bincang-bincang dengan tema perilaku hidup aman selama pandemi yang diselenggarakan Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (ARM HA IPB), Sabtu (10/10).

Menurutnya, saat itu ia tengah merasa berada di titik terparah, hingga menganggap bahwa dirinya tak lama lagi akan meninggal dunia. Pasalnya, tabung oksigen sekalipun tak membantu, sehingga tim dokter memutuskan untuk memasang alat ventilator.

"(Melalui kumpulan video) merasa mendapat induksi tentang masa lalu, mulai optimisme itu kembali, merasa termotivasi," kata Imam.

Hanya dalam waktu empat hari, alat ventilator tersebut sudah dapat dicabut dari tubuh mantan Direktur Utama BNI Syariah itu. Menurutnya, penggunaan alat ventilator selama empat hari merupakan rekor tersingkat di rumah sakit (RS) tempat ia dirawat.

"Biasanya yang pake ventilator itu seminggu ke atas, kata cleaning service yang kaget. Dokter memberikan selamat, saya tiga dari lima yang bangun penggunaan ventilator," tuturnya.

Ia menuturkan, awal dinyatakan positif Covid-19 setelah lima hari mengalami demam dan mengalami mual hingga hilang selera makan. Kemudian hari kedua setelah dinyatakan positif ia baru mengalami sesak nafas.

"Saya masuk rumah sakit hari keenam, masuk ICU hari ke-13. Kemudian oksigen difullkan itu tidak membantu. Kemudian diare, sampai akhirnya dokter putuskan pasang ventilator," paparnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement