REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor mengungkapkan telah melakukan tes uji usap ulang kepada 1.070 calon muda praja angkatan XXXI yang lulus tes pemantauan akhir (pantukhir) dan melakukan registrasi hingga Kamis (8/10) kemarin. Hasilnya sebanyak 17 orang dinyatakan positif covid-19.
Diketahui, sebanyak 1.099 orang calon muda praja angkatan XXXI dinyatakan telah lulus tes pantukhir. Namun, yang telah melakukan registrasi hingga Kamis (8/10) kemarin sebanyak 1.070 orang disertai persyaratan membawa surat keterangan hasil tes uji usap.
Sedangkan 29 calon muda praja lainnya yang belum melakukan registrasi sudah dinyatakan positif covid-19 hasil uji usap.
Rektor IPDN, Hadi Prabowo mengatakan sebanyak 29 orang calon muda praja yang belum registrasi dan hadir di IPDN serta dinyatakan positif Covid-19 terlebih dahulu telah melakukan isolasi mandiri di daerah masing-masing. Sedangkan 17 orang yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan uji usap ulang yang dilakukan IPDN melakukan isolasi di PPSDM Regional Bandung.
"Mereka (17 calon muda praja) ditangani intensif oleh dokter klinik IPDN dan dokter dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung," ujarnya melalui keterangan pers yang diterima, Jumat (9/10).
Ia melanjutkan, wisma yang digunakan oleh calon muda praja untuk tinggal telah dilakukan penyemprotan disinfektan agar steril. Selain itu, tim dokter Poliklinik IPDN melakukan pemantauan secara rutin kepada seluruh calon muda praja yang berada di kampus IPDN.
"(Pemantauan) mulai dari kebersihan, pemberian vitamin, makanan yang sehat dan lain sebagainya," katanya.
Ia melanjutkan, para calon muda praja yang sudah melakukan registrasi dan negatif Covid-19 akan melaksanakan kegiatan pekan pengenalan kampus dan budaya akademik (PPKBA) dan pendidikan dasar mental dan disiplin praja (Diksarmendispra). Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid 19 yang ketat.
"Setelah selesai melaksanakan PPKBA dan Diksarmendispra, seluruh calon muda praja akan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri," katanya.