Kamis 08 Oct 2020 14:11 WIB

Depok Libatkan Tokoh Agama untuk Cegah Covid-19

Tokoh agama diharapkan bersatu melawan virus ini dan mudah-mudahan cepat berakhir.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam memberikan sosialisasi pencegahan penyebaran virus korona (Covid-19). Tokoh agama dan tokoh masyarakat dinilai memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Untuk itu, dengan melibatkan mereka, diharapkan dapat membantu pemerintah memberikan pemahaman kepada warga sehingga penyebaran Covid-19 ini bisa ditekan. "Kami ingin tokoh agama dan toko masyarakat menjadi juru kampanye cegah Covid-19," ujar Kepala Dinas Kominfo Kota Depok, Sidik Mulyono, di Balai Kota Depok, Rabu (7/10).

Sidik berharap, melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat, informasi mengenai potensi penularan dan penyebaran virus dapat sampai ke warga. Agar pesan yang diberikan sampai kepada masyarakat, pihaknya akan mencari tokoh yang memiliki pengaruh besar dengan tetap berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat.

"Pekan depan kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan Pak Gubernur Jawa Barat (Jabar) guna membahas keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menangani pandemi Covid-19," ujar Sidik.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah juga menyatakan pentingnya tokoh agama mengampanyekan bahaya Covid-19. Pelibatan tokoh agama di tengah-tengah umat akan sangat efektif, baik dalam pertemuan majelis maupun di rumah-rumah ibadah saat kegiatan keagamaan.

"Kami sudah menyampaikan kepada tokoh-tokoh umat beragama terus menyosialisasikan kepada semua umat beragama, di rumah-rumah ibadah, baik masjid, gereja, pura, wihara, dan lain-lain, agar kita bersatu melawan virus ini dan mudah-mudahan cepat berakhir," ujar Pejabat Kanwil Kemenag Sulteng, Kiflin Padjala, di Palu.

Menurut dia, dampak wabah virus korona akan makin memperburuk keadaan jika tidak dikelola dengan baik. Dalam artian, masyarakat makin banyak tertular dan berdampak terhadap situasi perekonomian nasional maupun daerah.

Karena itulah, menurut dia, keikutsertaan tokoh-tokoh, pemangku kepentingan, bahkan masyarakat dibutuhkan untuk melakukan upaya pencegahan dengan memedomani aturan yang telah dibuat pemerintah agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. n rudsy nurdiansyah/antara ed:mas alamil huda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement