Rabu 07 Oct 2020 18:01 WIB

Satgas Ingatkan Pentingnya Sanitasi bagi Korban Banjir

Korban terdampak kerap tidak memiliki pilihan lain selain tinggal bersama-sama

Warga berada di tenda pengungsian milik BNPB, (ilustrasi).
Foto: ANTARA /JOJON
Warga berada di tenda pengungsian milik BNPB, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk memastikan sanitasi di tempat pengungsian bagi masyarakat yang terkena dampak bencana banjir.

"Yang harus kita pastikan dan kadang kita lupa, pertama adalah sanitasi di tempat pengungsian. Karena orang berkumpul di satu tempat, belum tentu tempat tidurnya bisa jaga jarak, antara satu orang dengan orang yang lain," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (7/10).

Ia mengatakan bahwa salah satu yang harus diwaspadai ketika memasuki musim hujan di Indonesia adalah bencana banjir yang dapat memaksa warga yang terdampak pergi ke tempat pengungsian.

Di tempat pengungsian, korban terdampak kerap tidak memiliki pilihan lain selain tinggal bersama-sama dengan warga lainnya dalam satu tempat pengungsian dengan kondisi kamar mandi dan tempat tidur yang sangat terbatas.

Di tengah keterbatasan fasilitas tersebut, korban terdampak akan sangat susah untuk menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti perlunya memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun.

Untuk itu, selain turun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi dan peringatan potensi bencana, Satgas Covid-19 juga mengingatkan pemerintah daerah untuk memastikan sanitasi di tempat pengungsian bagi warga yang terkena dampak banjir. "Ketua Satgas saat ini melakukan kunjungan kerja dan tidak hanya mengingatkan pandemi ini, tapi juga mengingatkan adanya potensi bencana lain yang mungkin terjadi, yang juga harus jauh-jauh hari sudah diantisipasi," kata Dewi.

Sanitasi tersebut, menurut Dewi, penting untuk dipastikan sehingga risiko penularan Covid-19 di tempat pengungsian dapat diminimalkan. "Apakah sudah dipastikan tempat pengungsian tadi, tempat makannya, tempat dapurnya, kamar mandinya ini seperti apa. Ini penting banget dan biasanya kalau di pengungsian itu anak-anak berkumpul. Enggak mungkin dia diam-diam sendiri," ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah daerah diajak untuk berinovasi sehingga model tempat pengungsiannya memungkinkan para pengungsi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement