REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo menggelar rangkaian kegaitan Berkembang dan Berinovasi menjadi UMKM Keren (Kenduren UMKM) selama Oktober 2020. Kegiatan tersebut menjadi salah satu strategi dan upaya pengembangan UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Kenduren UMKM dibuka oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, secara daring. Dalam sambutannya, Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Bambang Pramono, mengatakan, UMKM memiliki peranan krusial dalam perekonomian nasional.
Terlebih, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai 60 persen pada 2019. Selain itu, pada tahun yang sama, UMKM berkontribusi 14 persen terhadap total ekspor nasional.
Di sisi lain, UMKM juga memiliki peran strategis sebagai sarana pengentasan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah. Melihat besarnya peranan UMKM tersebut, sudah sewajarnya UMKM dijadikan sebagai sektor prioritas yang terus didorong guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional.
Namun sampai saat ini, UMKM masih dihadapkan dengan beberapa kendala seperti akses pasar, daya saing yang masih rendah, masih minimnya pemanfaatan teknologi hingga masih terbatasnya akses pembiayaan. Ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang berimbas kepada kondisi perekonomian nasional, termasuk sektor UMKM.
Kenduren UMKM sebagai salah satu strategi dan upaya pengembangan UMKM yang memiliki daya saing dan ketahanan. "Sehingga UMKM bisa menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru untuk mendukung momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional," kata Bambang.