Ahad 04 Oct 2020 04:04 WIB

BMKG: Rekaman Suara Letusan Krakatau Sebabkan Gempa Hoaks

BMKG menyatakan rekaman suara letusan Krakatau sebabkan gempa hoaks

Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan rekaman suara atau voice note yang menyebut akan terjadi gempa sebesar 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau adalah hoaks atau berita bohong. Rekaman suara itu tersebar di medsos Whatsapp.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan bahwa kabar tersebut merupakan hoaks berulang yang pernah tersebar sebelumnya. "Informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut dengan menyebutkan bahwa sumber info dari BMKG adalah berita bohong (hoaks) yang tidak layak dipercaya oleh masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/10).

Baca Juga

Rahmat menjelaskan bahwa rekaman berita bohong ini sebenarnya sudah pernah beredar sebelumnya, sehingga tidak perlu ditanggapi. Menurutnya, hoaks tersebut sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat.

Oleh karena itu masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskan rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti. Rahmat menyebut masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api dengan menghubungi lembaga yang berwenang, yaitu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM.

Sementara itu untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gempa tektonik, pastikan masyarakat mendapat informasi dari lembaga yang berwenang, yaitu BMKG. Rahmat menambahkan hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan atau magnitudo gempa bumi akan terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement