Sabtu 03 Oct 2020 18:36 WIB

Pesantren Babel dapat Bantuan Pembangunan Sarana Prasarana

Untuk mendapatkan program ini syarat utama lahan milik pesantren harus memiliki surat

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melaksanakan kegiatan silaturahim dengan para ulama dari pondok pesantren.
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melaksanakan kegiatan silaturahim dengan para ulama dari pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melaksanakan kegiatan silaturahim dengan para ulama dari pondok pesantren. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (3/10).

Gubernur Erzaldi Rosman dalam arahannya mengatakan bahwa, bersilaturahim merupakan kewajiban sesama umat manusia karena, dengan bersilaturahmi dapat menjalin hubungan yang harmonis. Gubernur Erzaldi juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan para ulama dan tokoh agama dalam undangan ini.

Selain bersilaturahim, kegiatan ini juga diadakan untuk menyampaikan program pemerintah kepada para pengurus pesantren. Dalam penjelasannya, para pengurus pesantren harus mempersiapkan segala macam persyaratan dengan lengkap karena, kegiatannya akan segera diproses.

"Program ini merupakan bantuan dari pemerintah untuk pembangunan kamar mandi, tempat berwudhu, toilet, sumber air, dan kelengkapan lainnya," ungkap Gubernur Erzaldi.

 

Untuk mendapatkan program ini, syarat utama lahan milik pesantren harus sudah memiliki surat sendiri. Selain program ini, tahun berikutnya ada lagi program pembangunan rumah susun di pesantren untuk asrama para santri. Saat ini tercatat ada 197 pesantren yang tersebar di Provinsi Kepulauan Babel.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Babel, Miarka Risdawati memberikan paparan terkait pembangunan yang dimaksud dengan harapan para pengurus pondok pesantren memahami program ini.

Menurut Wakil Presiden RI, pesantren harus mengikuti adaptasi kebiasaan baru dengan fasilitas yang lengkap sehingga, proses belajar mengajar di pesantren selalu sehat. Sehubungan hal ini maka, database pesantren yang keluar untuk Babel dari Kementerian Agama untuk mengikuti program ini pada 1 Juli 2020 sebanyak 42 pesantren.

"Untuk itu, data pesantren segera dilaporkan ke dinas kabupaten selanjutnya, ke provinsi lalu, ke Kementerian Agama setelah itu, Kementerian Agama langsung ke Kementerian PUPR sehingga, program ini dapat dijalankan di pesantren yang bersangkutan," Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Babel, Miarka Risdawati.

Bagi pesantren yang belum masuk database agar segera melengkapi persyaratan yang dimaksud agar segera diproses. Salah seorang pengurus Pesantren Raudatul Hidayah Ustaz Hasip yang berada di Desa Jeruk menilai, program ini sangat diharapkan oleh semua pondok pesantren, karena sarana yang disebutkan sangat dibutuhkan.

"Sebab, selama ini sarana seperti itu dibangun asal saja tergantung keuangan pesantren. Dengan program pemerintah ini, tentu dibangun sesuai prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya.

Kegiatan silaturahmi ini bertema "Satu Langkah, Pererat Ukhuwah, dan Jalin Kerja Sama Dakwah, Untuk Menggapai Mardhotillah dan Berkah".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement