REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ibu Melati Erzaldi terus sosialisasikan pentingnya 1000 hari pertama anak untuk menjadikan anak-anak sehat, cerdas, bebas stunting, soleh dan solehah yang disampaikan secara masif oleh Ibu Melati di tiap kabupaten dan kota.
“Jika Indonesia tidak peduli dengan angka stunting, bisa-bisa tidak ada lagi generasi penerus kita yang berkualitas,” Ibu Melati menyampaikan dengan tegas dalam sosialisasi “Pencegahan Stunting dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kota Pangkalpinang dengan tema kegiatan, ‘Dengan Berbasis Pangan Lokal, Kita Cegah Stunting Di Kota Pangkalpinang’.
Setelah penyampaian PMT di beberapa kabupaten berjalan dengan baik, Ibu Melati kembali menyampaikan PMT secara simbolis kepada Penerima PMT di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Jumat, (2/10/20).
Ibu Melati dan Pengurus TP PKK di dampingi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Prov. Kepulauan Babel hadir di Kelurahan Selindung, Kecamatan Gabek untuk bertemu langsung dengan penerima PMT yang berjumlah 72 orang. Terdapat 12 orang ibu hamil dan 1 anak dalam perhatian khusus karena terindikasi stunting.
Stunting merupakan kondisi kurang gizi secara kronis. Agar tidak terjadi, perlu pemberian makanan bernutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa 9 bulan kehamilan dan masa pasca melahirkan hingga 2 tahun menyusui.
Pada masa hamil, pasca melahirkan dan saat ibu menyusui, makanannya harus bergizi dan bernutrisi lebih dari orang biasa.“Jika 1000 hari pertama ini terjaga, berarti kita ikut menjaga nutrisi kebutuhan anak”, ungkap Ibu Melati. Dari total 24 hari penyampaian PMT, hari ini merupakan hari ke 19. Penyampaian PMT ini dilakukan di tiap-tiap kelurahan se-Provinsi Kepulauan Babel.“Hamil dan menyusui tidak boleh diet, porsinya sudah diatur dengan baik gizi dan nutrisinya”, jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, di Kecamatan Gabek, Kelurahan Air Salemba juga mendapat kunjungan dari Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Ibu Ketua TP PKK Kota Pangkalpinang, Monica Maulana Aklil menyampaikan PMT kepada 60 orang Balita dan 10 orang Ibu Hamil.
Kenapa pemerintah begitu peduli terhadap angka stunting agar menjadi nol? Sebab stunting berdampak pada 20 tahun ke depan. Penderita stunting tidak hanya bentuk fisiknya kecil atau kerdil tetapi, perkembangan otaknya juga terganggu.
Ketika orang lain berlomba bekerja atau bersaing membuka lapangan pekerjaan, beberapa orang lainnya dengan kondisi stunting memiliki keterlambatan dalam pemikiran, serta kerdil. Hal ini akan menjadi beban bagi para orang tua, keluarga bahkan pemerintah
Menurut Ibu Melati, jaga anak-anak dengan baik, karena sebenarnya orang tua bukan tidak mampu, tetapi tidak mengerti apa yang tepat yang harus diberikan kepada anak, sehingga perlu pendampingan dari tenaga kesehatan, ahli gizi dan para kader di PKK setempat, “Jangan terima saja yang diberikan, pelajari menunya, kandungannya dan gizi serta nutrisinya untuk diterapkan sendiri di rumah,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Ibu Monica mengucapkan terima kasih kepada TP PKK Provinsi Kepulauan Babel atas program yang masih dijalankan. “Terima kasih sudah hadir di sini, ini merupakan program dari TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tidak terjadi stunting,” katanya.