Jumat 02 Oct 2020 16:13 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil Mulai Berkantor di Depok

Ridwan Kamil menilai perlu penanganan yang tepat untuk hentikan Covid-19 di Depok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai meninjau fasilitas Labkesda Kota Depok, Cimganggis, Jawa Barat, Jumat (2/10). Dalam sehari Labkesda tersebut mampu menerima 250 spesimen tes usap PCR yang berasal dari puskesmas dan rumah sakit di wilayah depok.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai meninjau fasilitas Labkesda Kota Depok, Cimganggis, Jawa Barat, Jumat (2/10). Dalam sehari Labkesda tersebut mampu menerima 250 spesimen tes usap PCR yang berasal dari puskesmas dan rumah sakit di wilayah depok.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mulai berkantor di Balai Kota Depok, Jumat (2/10). Ridwan berkantor menempati ruang Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna yang saat ini sedang cuti karena tampil sebagai calon Wali Kota Depok dan sedang mengikuti proses tahapan Pilkada Depok.

"Hari ini kita membawa banyak bantuan semata-mata karena cinta kami kepada Kota Depok," ujar gubernur yang akrab di sapa Kang Emil ini.

Serangkaian kegiatan dilakukan Kang Emil untuk bertugas memantau pelaksanaan pencegahan virus Corona (Covid-19) di Kota Depok yang saat ini masih berstatus zona merah. "Kami ke sini untuk menyemangati agar kompak, kunci kemenangan adalah kebersamaan. Ada pantunnya dikit, ikan hiu makan opak, ayo semua kita kompak," kata dia.

Aktivitas cukup pada di lakukan Kang Emil pada Jumat (2/10) mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB yakni kegiatan di antaranya mengunjungi Command Center Gugus Tugas Covid-19 dan penyerahan Alat Kesehatan. Lalu, Expert Meeting dengan RSUI, mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan LABKESDA dan mengunjungi Wisma Atlet Kostrad Cilodong yang dipersiapkan untuk pasien positif Covid-19.

"Ada beberapa catatan untuk kota penyangga Jakarta ini. Antara lain, pertama, Kota Depok tidak bisa berbeda dengan Jakarta karena virus Corona ini tidak mengenal kartu tanda penduduk (KTP). Jadi, perlu penanganan yang tepat sasaran untuk menghentikan penyebaran Covid-19," pungkas Kang Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement