Kamis 01 Oct 2020 23:55 WIB

HMI Jabar Soroti Penerapan Protokol Kesehatan Pedagang

PKL merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi tertular atau menularkan Covid-19.

Pedagang kaki lima (PKL) (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang kaki lima (PKL) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat menyoroti penerapan protokol kesehatan bagi pedagang kali lima (PKL). Mereka melihat para pedagang masih tidak disiplin karena tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak, serta tidak menjaga kebersihan.

Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabar Khoirul Anam Gumilar Winata mengatakan PKL merupakan salah satu kelompok masyarakat berisiko tinggi tertular atau menularkan Covid-19. "Karena aktivitas mereka berada di luar rumah dan kerap berinteraksi dengan warga yang datang dari berbagai daerah," ujarnya di Sukabumi, Kamis (1/10).

Menurut dia, pemerintah harus lebih konsen dalam penerapan protokol kesehatan bagi PKL untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini banyak ditemukan pasien positif tidak bergejala.

Di mana orang tersebut menyangka dirinya sehat, karena tidak merasakan gejala terserang Covid-19. Namun setelah diperiksa melalui tes PCR Swab hasilnya positif. HMI Jabar khawatir ada di antara PKL yang positif kemudian bertemu dengan banyak orang yang akhirnya terjadi lonjakan kasus penyakit ini.

Untuk itu, dia mengajak pedagang kaki lima menerapkan protokol kesehatan. HMI pun akan turun langsung untuk memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya melaksanakan 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan.

"Dalam waktu dekat kami membentuk Satgas Badko HMI Jabar yang akan menjadi garda terdepan dari HMI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya PKL terkait bahaya dan cara pencegahan Covid-19," ujarnya.

Khoirul mengatakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Di sisi lain, penerapan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan belum bisa membuat efek jera bagi masyarakat.

Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya dan membantu pemerintah untuk menekan jumlah penyebaran dengan melakukan berbagai aksi penyadaran masyarakat akan pentingnya melaksanakan 3M. Seperti diketahui angka kasus baru warga yang terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia setiap harinya sekarang mencapai 4 ribu orang bahkan lebih, dengan total jumlah kematian sudah mencapai ribuan orang.

Khususnya di Jabar, pertambahan pasien baru yang terinfeksi virus ini setiap harinya terus melonjak. Untuk itu, perlu kesadaran dari semua pihak agar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

                               

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement