REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pendakian Gunung Semeru kembali dibuka oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) pada Kamis (1/10). Sayangnya, pembukaan pendakian di hari pertama ini sepi akan pengunjung.
Gunung Semeru kembali dibuka setelah mengalami kebakaran pada September tahun lalu. Kejadian ini mengharuskan pengelola menutup sementara jalur pendakian sebagai langkah pemulihan ekosistem. Penutupan semakin panjang setelah pandemi Covid-19 mulai terjadi pada Maret lalu.
Sebelum Gunung Semeru, BB TNBTS terlebih dahulu membuka wisata Gunung Bromo pada 28 Agustus 2020. Pembukaan ini telah melalui berbagai tahapan dengan sejumlah pihak termasuk diskusi dengan para kepala daerah. Hasilnya, Gunung Bromo diizinkan buka dengan syarat penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Kepala Subbagian Data, Evaluasi Laporan, dan Hubungan Masyarakat, BB TNBTS, Sarif Hidayat mengungkapkan, jumlah pendaki Gunung Semeru di hari pertama sekitar 16 orang. Jumlah ini masih terbilang jauh dibandingkan batasan pengunjung yang telah ditentukan. Pendakian Gunung Semeru hanya menerima 120 orang per hari dari kapasitas 600 orang.
Menurut Sarif, minimnya jumlah pendaki Semeru di hari pertama terbilang wajar. Pendakian pertama jatuh di hari kerja sehingga kurang diminati. "Mungkin juga karena waktu pembukaan booking dan pembukaan pendakian yang sempit minimal persiapan," jelasnya kepada Republika.co.id, Kamis (1/10).
Sarif membandingkan total pendaki yang telah mendaftar daring dari 2 sampai 5 Oktober 2020. Hasilnya, kuota pendaki di akhir pekan sudah memenuhi kapasitas yang telah ditentukan. Pendaki hanya diperkenankan melakukan aktivitasnya di Semeru maksimal dua hari satu malam.
Sebelum memasuki jalur pendakian, pendaki harus memiliki surat keterangan sehat asli yang menyatakan bebas ISPA. Surat harus bertanda tangan dokter dengan stempel basah. "Yang berlaku paling lama tiga hari sebelum hari H," ungkapnya.
Selanjutnya, pendaki yang diizinkan mengikuti kegiatan di Semeru berumur minimal 10 tahun dan maksimal 60 tahun. Batas akhir pendakian yang diperbolehkan berada di Kalimati sesuai arahan PVMBG Pos Gunung Sawur, Lumajang. Lalu pendaki hanya boleh mendirikan tenda di Ranu Kumbolo dan Kalimati.
Selama beraktivitas di Semeru, pendaki harus menggunakan masker dan membawa cadangan minimal empat buah. Lalu membawa keperluan obat-obatan pribadi dan hand sanitizer. Kemudian melakukan pengecekan suhu di pintu masuk dengan syarat maksimal 37,3 derajat Celcius.
Sarif juga mengingatkan pendaki hanya boleh mengisi tenda maksimal 50 persen dari kapasitas. Mereka juga harus mendirikan tenda dengan jarak dua meter di antara lainnya. "Dan social distancing," jelasnya.