REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bekolaborasi dengan PT Unilever Indonesia dan produsen semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) dalam mengolah sampah lama di TPST Bantargebang menjadi sumber energi terbarukan. Melalui kerja sama itu, sampah-sampah yang ada, khususnya sampah plastik akan diproses menjadi material yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai pengganti batu bara dalam industri semen.
“Dalam menangani permasalahan sampah, kolaborasi dan pembagian peran menjadi sangat penting," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/9).
Andono menuturkan, kerja sama ini menunjukan keseriusan pihak produsen yang telah mengambil langkah proaktif dan upaya konkret untuk mendukung pengelolaan sampah. Sebab, menurut dia, produsen memiliki peran yang besar untuk ikut mengatasi persoalan sampah plastik bersama pemerintah dan masyarakat.
"Semoga kerja sama ini mampu menstimulasi kolaborasi serupa di masa mendatang,” ujar Andono.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyebut, program penambangan sampah untuk menjadi RDF di TPST Bantargebang telah dimulai sejak tahun lalu. Dia mengungkapkan, sumber sampah yang digunakan berasal dari Zona IV yang berusia lebih dari 10 tahun.
Asep menjelaskan, proses untuk mengubah sampah ini menjadi bahan bakar terdiri dari proses penggalian dan pengayakan pada fasilitas TPST Bantargebang. Kemudian hasilnya dikirim ke lokasi pabrik PT SBI untuk dicacah dan dikeringkan guna menghasilkan RDF yang berkualitas.
“Project ini diperkirakan akan menghasilkan RDF sekitar 1.000 ton/bulan. Di mana 80-90 persennya terdiri dari sampah plastik," kata Asep.