REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya kembali mengaktifkan rumah susun sewa (rusunawa) Universitas Siliwangi (Unsil) di Kecamatan Tamansari sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Langkah itu diambil lantaran kapasitas rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah tak mencukupi.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, dalam satu hari terakhir terdapat penambahan 32 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara itu, kapasitas ruang isolasi di rumah sakit sudah terisi penuh.
"Kita akan gunakan rusunawa Unsil untuk pasien Covid-19," kata dia, Selasa (29/9).
Ia menyebutkan, rusunawa itu memiliki kapasitas untuk menampung 50 pasien. Namun, pasien yang ditempatkan di rusunawa hanya yang kondisinya tidak memiliki gejala berat atau pasien tanpa gejala.
Menurut Budi, pihaknya telah menyediakan tenaga kesehatan (nakes) untuk melakukan perawatan. Dengan begitu, perawatan pasien Covid-19 di tempat itu dapat berjalan maksimal.
Sebelumnya, Pemkot Tasikmalaya juga telah menggunakan rusunawa Unsil untuk menampung tenaga medis yang menangani kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Namun, aktivitas di rusunawa sempat dihentikan lantaran kasus di Kota Tasikmalaya melandai. Karena saat ini kasus kembali meningkat, rusunawa kembali diaktifkan.
Budi mengatakan, Pemkot Tasikmalaya juga sedang mengupayakan untuk menggunakan fasilitas umum lainnya jika kasus Covid-19 terus meningkat. Salah satu pilihan yang akan digunakan adalah menggunakan hotel sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
"Kami juga cari fasilitas umum, termasuk satu hotel yang kita komunikasikan. Karena kita harus memperhitungkan kondisi terburuk," kata dia.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya hingga Selasa (29/9), total terdapat 145 kasus terlonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 59 orang telah dinyatakan sembuh, 78 orang masih dalam perawatan, dan delapan orang meninggal dunia.