REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung meminta agar kasus pengerusakan dua masjid yaitu di Masjid Nurul Jamil dan Masjid Al-Muslihun diusut tuntas oleh pihak kepolisian. Selain itu, diharapkan masjid-masjid di Kota Bandung memasang CCTV sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi pengerusakan.
"Pertama sebagai kepala kantor Kemenag menyayangkan kejadian itu apalagi fasilitas ibadah. Kami menyerahkan kepada Polrestabes Bandung mengusut tuntas," ujar Kepala Kemenag Kota Bandung, Yusuf saat dihubungi, Selasa (29/8).
Ia berharap pengusutan kasus pengerusakan masjid tidak hanya selesai pada pelaku namun lebih di dalami untuk mengetahui terjadinya peristiwa tersebut. Menurutnya, pihaknya menyayangkan pengrusakan masjid tersebut.
"Kami mengutuk dan menyayangkan kenapa fasilitas umum (masjid) harus dirusak walaupun orang gila, kenapa bukan rumah yang dirusak kenapa sasarannya fasilitas umum," katanya.
Ia mengaku akan segera berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung untuk memastikan kasus tersebut diusut tuntas. Selain itu, pihaknya akan meminta hasil pemeriksaan dan kejelasan mengenai perkara tersebut.
Yusuf menambahkan, pihaknya melalui KUA akan mendorong pengurus masjid untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, para penyuluh di lapangan akan mengawal kegiatan-kegiatan keagamaan.
Menurutnya, sejumlah masjid di tingkat kecamatan dan kota Bandung relatif memiliki kamera pengawas atau CCTV. Namun, beberapa tempat salat lainnya seperti musola masih sedikit yang memiliki CCTV.