REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 46 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di Ponpes itu pun ditutup sementara.
Sekretaris Gugus Tugas Jabar Daud Achmad mengatakan, Gugus Tugas Provinsi Jabar memonitor secara umum. Karena, pengawasan langsung lebih intens dilaksanakan oleh GTPP Covid-19 Kabupaten/Kota.
"Apa yang dilakukan oleh Ketua GTPP Kabupaten dan Bupati Kuningan dengan langsung menutup kegiatan belajar mengajar (KBM) di Ponpes Husnul Khotimah adalah langkah yang tepat," ujar Daud kepada Republika.co.id, Ahad (27/9).
Saat ditanya apakah akan ada evaluasi terhadap KBM tatap muka, Daud berharap, Satgas yang ada di sekolah dan pesantren bisa mengevaluasi lingkungannya. Sekolah dan pesantren, harus melihat lagi apakah KBM tatap muka akan jalan terus atau berhenti.
"Saya yakin GTPP di Kab/Kota yang memberikan rekomendasi sebelumnya akan mempertimbangkan masukan-masukan dari Gugus Tugas yang ada di masing-masing Sekolah/Pesantren," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan, pengawasan secara berjenjang oleh Gugus Tugas kab/kota sampai ke provinsi akan dilakukan kalau ada yg positif. Karena, tes swab banyak dilaksanakan oleh institusi maupun oleh Gugus Tugasnya.
"Kalau ada kasus positif maka dilakukan contact tracing dan isolasi mandiri. Untuk yang di Kuningan kan sudah dilakukan PSBM lingkup pasantren tersebut," katanya.
Sebelumnya, aebanyak 46 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Iya benar," ucapJubir Crisis Center Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Jumat (25/9).
Agus menyatakan, proses disinfeksi pun sudah dilakukan. Saat ini pun sedang dilakukan tracking dan tracing untuk menelusuri sumber penularannya. Sementara itu, Ketua Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, KH Mu'tamad, menjelaskan sudah berupaya melakukan penanganan pandemi Covid-19 di Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Berbagai persyaratan protokol kesehatan terkait Covid-19 pun sudah dilakukan sebelum kedatangan santri.