Ahad 27 Sep 2020 03:05 WIB

Wapres: Jangan Ada Ego Sektoral dalam Penanganan Stunting

Masalah stunting di Indonesia bersifat multidimensi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden RI, Maruf Amin
Foto: Setwapres
Wakil Presiden RI, Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma’ruf Amin kembali menyinggung persoalan stunting di Indonesia. Ma'ruf menekankan, penanganan stunting dengan pendekatan collaborative working agar penanganan stunting menjadi lebih efektif dan efisien.

Ini karena masalah stunting di Indonesia bersifat multidimensi, mulai dari aspek kesehatan, sanitasi, keluarga, bahkan hingga perumahan, sehingga penanganannya juga melibatkan berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

“Jangan sampai (terjadi) ego sektoral. Sibuk sendiri-sendiri (kemudian) tidak nyambung capaiannya. Karena masing-masing kerja, bukan kerjasama. Jadi, bagaimana strategi collaborative working ini bisa efektif, bisa kita konsepkan,” kata Ma'ruf dalam siaran pers resmi, saat menerima Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan BKKBN, Jum’at (25/9).

Ma'ruf juga menekankan agar anggaran penanganan stunting yang juga tersebar di berbagai lembaga bisa dilakukan konvergensi anggaran. Hal ini untuk memastikan penanganan stunting menjadi lebih terkoordinasi antar lembaga.

Ia meminta agar koordinasi antarlembaga dapat dilakukan dengan lebih efektif agar collaborative working dan konvergensi anggaran tersebut dapat terwujud, sehingga target penurunan angka stunting dapat tercapai.

“Kemudian karena ini menyangkut koordinasi sebenarnya, soal-soal koordinasi mengenai target. Oleh karena itu, memang harus efektif betul koordinasinya,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement