REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kapolda Gorontalo Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus, mengajak para tokoh agama di provinsi berjuluk 'Serambi Madina' mewujudkan Pilkada Serentak 2020 dengan mematuhi protokol kesehatan Covid -19. "Kapolri telah menerbitkan Maklumat Nomor MAK/3/IX 2020 tanggal 21 September 2020 tentang Kepatuhan Protokol Kesehatan dalam pelaksanaan pilkada tahun 2020. Ini sebagai wujud keseriusan Polri dalam menyelamatkan masyarakat dari penyebaran Covid-19, mohon maklumat Kapolri ini bisa disosialisasikan kepada para jamaah masing-masing," kata dia dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id.
Kapolda menyampaikan hal tersebut dalam silaturahmi dengan pimpinan MUI dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Gorontalo, Rabu (23/9). Kegiatan yang digelar di Rupatama Mapolda Gorontalo ini dihadiri sejumlah tokoh agama dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, LDII, Sinode GPIG, dan Jemaat Gereja Sentrum.
Dalam silaturahmi tersebut, Kapolda juga mengajak para tokoh agama di provinsi ini bersinergi dengan jajaran TNI dan Polri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini. Kata dia, ada tiga persoalan yang menjadi prioritas yaitu kamtibmas, pilkada, serta penanganan Covid 19.
"Kita bersinergi untuk mewujudkan pilkada yang aman tanpa menimbulkan klaster baru Covid 19. Karena itu penyelenggara pilkada dan masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata jenderal bintang dua yang pernah menjabat Wakapolda Jabar ini.
Wiyagus mengatakan, peran para tokoh agama sangat penting dalam mendukung tugas-tugas kepolisian untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas, menyosialisasikan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid 19, serta mewujudkan pilkada di tiga daerah yang aman dan tertib.
"Kami menyadari bahwa Polri tidak bisa sendiri, maka peran bapak, ibu para tokoh agama sangatlah kami harapkan guna menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas protokol kesehatan kepada para jamaahnya. Karena pesan-pesan yang bapak ibu sampaikan tentu akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh masyarakat melalui pendekatan kegiatan agama," ujar eks Penyidik KPK RI ini.
Ketua MUI Provinsi Gorontalo H Abdurrahman Abubakar Bachmid menyampaikan apresiasi dan mendukungannya atas program-program yang telah dan akan dilaksanakan oleh jajaran Polda Gorontalo.
"Polisi itu diibaratkan seperti obat, artinya polisi akan dicari orang saat dibutuhkan. MUI sejak awal mendukung program-program Kepolisian dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas, mewujudkan Pilkada yang aman, damai, demokratis dan sehat. Kami pada setiap kesempatan selalu sampaikan pesan-pesan ini, agar kita semua terhindar dari Covid19," ujar kata dia.
Sementara itu Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono SIK meminta dukungan para tokoh agama dalam penegakkan Perda Covid19 yang tengah dibahas oleh Pemprov bersama DPRD Gorontalo. "Bapak Kapolda sampaikan bahwa saat ini, perda penegakkan hukum terhadap protokol kesehatan sedang dalam pembahasan di DPRD provinsi. Nantinya setelah disahkan, maka aturan dalam perda ini akan ditegakkan, hal ini bukan bermaksud untuk menghakimi masyarakat namun demi keselamatan masyarakat,maka diharapkan dukungan dari para tokoh agama," tutur dia.