REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Menjelang akhir Bulan September 2020, wilayah Jateng selatan sudah memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan. Termasuk juga wilayah Jateng Selatan bagian barat.
Dalam kondisi ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi cilacap, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrologi dan angin kencang. "Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir, berpotensi terjadi pada musim pancaroba seperti saat ini," ujar prakirawan cuaca BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan, Selasa (22/9).
Wilayah Jateng selatan yang sudah memasuki pancaroba, antara lain meliputi wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Kebumen dan Purbalingga. "Pada masa peralihan musim seperti sekarang, pagi hari langit cerah, namun siang dan sore hari diwarani mendung tebal," ujarya.
Selain itu, tingkat kelembaban udara juga meningkat sehingga sering menimbulkan rasa gerah. Terkait kondisi ini, dia meminta, warga di wilayah Jateng selatan lebih waspada.
Terutama bila langit terlihat gelap, karena biasanya akan disertai dengan angin kencang. Sedangkan untuk curah hujan, meski berlangsung singkat, biasanya curah hujan akan cukup lebar.
"Bagaimana pun warga harus waspada. Terutama di daerah pegunungan, karena curah hujan yang tinggi bisa menimbulkan banjir bandang dan longsor," katanya.
Terkait perubahan cuaca ini, pada Senin (21/9), bencana angin kencang sempat terjadi di Desa Sudagaran Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Akibat bencana itu, satu rumah warga rusak berat.
Selain itu, pada hari sama bencana longsor juga terjadi di Desa Samudra Kulon Kecamatan Gumelar mengalami kerusakan. Akibat bencana tersebut, satu rumah warga yang ditinggali keluarga Kasroji mengalami kerusakan.